Jadi Juara Kompetisi Nasional Gelaran Jasa Raharja
Inovasi karya SMKN 1 Purworejo, integrasi sistem pada kendaraan dan helm (foto : koim/kj) |
Dikatakan, ide ini muncul pada tahun 2019 lalu oleh seorang siswa bernama Agung Budi. Kala itu kasus begal sedang marak terjadi di sejumlah daerah Indonesia, siswanya pun berinovasi menciptakan helm yang dapat mengontrol kendaraan melalui helm. "Jika terjadi pembegalan pengendara bisa memberikan signal bahaya kepada sistem yang ada di motor. Hal itu akan membuat pelaku panik dan lari meninggalkan motor tersebut," katanya lagi.
Setelah helm anti begal pada tahun 2023, lanjut Eko Wahyu, siswanya atas nama Farhan mengembangkan kembali inovasi yang sama, yakni menciptakan helm untuk keselamatan pengendara. Saat itu inovasi ini dibuat untuk terjun dalam kompetisi yang dilaksanakan Jasa Raharja. "Alhamdulillah inovasi ini berhasil meraih juara satu nasional dalam kompetisi Jasa Raharja," katanya.
"Pada helm itu sendiri, mesin motor tidak akan on jika si pengendara belum mengenakan helm. Helm juga akan menerima notifikasi jika lampu sen masih menyala. Helm pun bisa mendeteksi jika ada pengendara lain di belakangnya, sehingga saat mau belok bisa lebih hati-hati," ujarnya lagi. Menurutnya, selain keselamatan berkendara helm ini juga bisa digunakan untuk mencegah aksi pencurian kendaraan sebab antara motor dan helm saling terkoneksi.
Kepala SMK Negeri 1 Purworejo, Indriati Agung Rahayu pada kesempatan yang sama mengutarakan, inovasi ini merupakan ide dari siswanya. Hal itu betul hasil karya dari siswa sekolah tersebut. Untuk itu kedepan pihaknya akan terus melakukan pengembangan agar lebih bermanfaat bagi masyarakat luas. "Di sini kami punya kegiatan ekskul Robotik, dari situ muncul ide pembuatan helm itu. Akan kami kembangkan kembali. Cuma sekarang kami belum bisa urus hak paten," ucap Indriati.
"Inovasi
ini murni ciptaan murid SMKN 1 Purworejo. Kami berharap
pemerintah daerah bisa bantu untuk mengurus HAKI (Hak Kekayaan
Intelektual). Syukur Pemda bantu dan mengembangkan inovasi ini,"
ujarnya. Selain Jasa Raharja, terkait inovasi tersebut pihak sekolah
pernah
dihubungi oleh Kementerian Perhubungan. Kementerian menanyakan
tindak lanjut pengembangan inovasi tersebut, namun pihak sekolah
kesulitan karena siswa yang bersangkutan sudah lulus dan kini sedang
menempuh pendidikan di Kampus ITS Surabaya. (*/koim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar