Juga bagi BPD, Kades, Perangkat Desa, Ketua RW maupun RT
PURWOREJO,
KABARJATENG.CO.ID - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo
nomor 1 Yophi Prabowo - Lukman Hakim memiliki program unggulan
meningkatkan kesejahteraan para aparatur sipil negara (ASN). Yophi -
Lukman juga berkomitmen menaikkan pendapatan bagi Badan Permusyawaratan
Desa (BPD), Kepala Desa, perangkat desa, Ketua RW hingga Ketua RT.
Alasannya, sesuai dengan kajian tim ahli paslon Yophi - Lukman, sudah
lama ASN di Kabupaten Purworejo tidak naik tambahan penghasilannya
(tamsil). Pun dengan para BPD, Kades, perangkat desa, Ketua RT dan Ketua
RW.
"ASN itu 10 tahun sekali baru naik, pada era Sekda Said Romadhon, tamsil
dinaikkan, namun sekarang sudah sangat tertinggal jauh dari wilayah
sekitar. Menurut perhitungan kami, APBD Kabupaten Purworejo sangat mampu
dan mudah untuk mencukupi program ini. Tinggal pimpinan daerah memiliki
kemauan atau tidak," tutur Yophi Prabowo melalui telepon, Rabu
(6/11/2024).
Yophi
melanjutkan, ada rumus tersendiri untuk menaikkan tamsil bagi para
pegawai pemerintahan dan desa itu, yakni perhitungan minimal, angka
inflasi dikalikan jumlah tahun kenaikan terakhir.
Angka inflasi di Kabupaten Purworejo 3,7% dikalikan 7 tahun (terakhir
kali naik tahun 2017) kali tamsil. Perkiraannya, para perangkat desa
akan mendapat kenaikkan minimal sekira Rp 600.000 per bulan jika Yophi -
Lukman memimpin.
Tak ketinggalan, para ASN akan mendapat kenaikan tamsil, Kades, BPD,
Ketua RW dan Ketua RT pun akan mendapatkan kenaikan gaji.
Selain meningkatkan kesejahteraan perangkat, Yophi - Lukman juga
menggagas 'Nakes Sambang Warga'. "Program Nakes Sambang Warga, agar
semua penduduk bisa terdeteksi jika memiliki keluhan dan riwayat
kesehatannya bagaimana. Yang terpenting, semua ini akan terdata, nama
dan alamat masing-masing akan terdata valid. Jadi tidak ujug-ujug warga
dibawa ke rumah sakit, ada gejala apa nakes sudah memiliki data.
Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati," jelas Yophi.
Untuk
premi BPJS Kesehatan warga kurang mampu, sudah dibayarkan oleh Pemkab
setiap bulannya melalui Program Universal Health Coverage (UHC).
"UHC Kabupaten Purworejo itu, sejak Pak Said menjabat sudah digenjot,
mencapai 96% lebih. Jadi aneh jika masih ada calon pemimpin yang
menawarkan program kesehatan gratis, pendidikan gratis. Pendidikan dasar
sudah dibiayai negara. Karena itu amanat undang-undang, seluruh
Indonesia sama, tidak hanya di Purworejo," pungkas Yophi. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar