Rinto Haryadi |
“Terhadap peristiwa yang terjadi di Bukit Besek, Bawaslu sudah mendapatkan laporan dari Panwascam Bener. Bawaslu akan melakukan kajian karena peristiwa di situ ada paslon (calon kepala daerah), ada Kades, perangkat desa (Guntur) dan ada ASN. Kami juga akan mendalami, sebetulnya acara itu panitianya siapa? Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap terselenggaranya acara tersebut,” kata Rinto.
Terkait peristiwa tersebut, masih kata Rinto, ada indikasi dugaan pelanggaran, antara lain, pertama, dugaan pelanggaran netralitas Kades dan perangkat desa. Dugaan kedua, pelanggaran netralitas ASN, dugaan ketiga adalah pelanggaran pidana pemilu seperti diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-undang. Pada Pasal 71, ayat (1) berbunyi, bahwa pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri dan kepala desa atau sebutan lain/lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.
Dikatakan, peristiwa yang kini ditangani Bawaslu Purworejo ini berawal dari peresmian showroom program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan Ormawa UKM Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Purworejo di Bukit Besek, Senin (30/9/2034). Acara ini dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Wasit Diono, yang mewakili Pj Bupati Purworejo, perwakilan dari Dinas KUKMP, Kades Guntur Nucholib dan tamu undangan lainnya. Seharusnya, Pj Bupati yang memberikan sambutan dan memotong pita peresmian showroom UMKM tersebut.
Namun, entah disengaja atau tidak, justru calon bupati nomor urut 2, Yuli Hastuti yang memberikan sambutan sekaligus pemotongan pita. Dan video serta foto-foto kegiatan itu, kemudian beredar dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Mengingat, saat ini adalah masa kampanye, di mana Kades dan ASN harus netral. Wasit Diono saat dihubungi menyatakan, dirinya datang ke acara tersebut mewakili Pjs Bupati Purworejo.
“Saya mewakili Pjs Bupati,” kata Wasit. Dia menegaskan, tidak tahu jika Cabup Yuli Hastuti akan hadir. Senada dengan Wasit, Kades Guntur, Nucholib, juga membantah pihaknya yang mengajak cabup petahana itu datang meresmikan showroom. Meskipun ia mendampingi cabup tersebut memotong pita, Nucholib berkeras jika dirinya hanya datang atas undangan panitia.
“Saya tidak tahu kenapa Ibu Yuli mengetahui dan bisa datang ke acara tersebut. Karena saya diminta UMP (hadir), saya hanya menghargai. Yang meminta Bu Yuli potong pita juga UMP. Saya hanya mengetahui pembukaan showroom UMKM dan ada undangan resminya,” kata Nucholib.
Meskipun hingga kini belum diketahui siapa yang mengundang salah satu kontestan pilkada Purworejo ke acara tersebut, dalam sambutan Ketua Panitia peresmian yang beredar jelas disebutkan bahwa, Yuli Hastuti hadir dalam acara itu sebagai calon Bupati Purworejo “Kepada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hj Yuli Hastuti SH dan Bapak Dion Agasi SIKom. MSi (selaku calon bupati dan calon wakil bupati Purworejo) yang telah berkenan hadir di tengah-tengah kita untuk memberikan dukungan dan semangat kepada para pelaku UMKM di Desa Guntur. Kehadiran Bapak/Ibu memberikan motivasi luar biasa bagi kami untuk terus mendorong perkembangan ekonomi berbasis usaha kecil dan menengah,” demikian bunyi sambutan Ketua Panitia. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar