PURWOREJO,
KABARJATENG.CO.ID - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo
nomor urut 2, Yuli Hastuti - Dion Agasi Setiabudi, memasukkan umrah
gratis untuk guru mengaji berprestasi dalam 7 program pokok mereka.
Dalam debat publik pertama yang digelar KPU Kabupaten Purworejo, Selasa
29 Oktober 2024, cawabup Dion Agasi juga menegaskan hal itu dalam
paparan visi misinya.
Program unggulan paslon nomor 2 itu disingkat Pitulungan yang menjadi
agenda prioritas. Salah satunya adalah 'Religius Masyarakate', membentuk
karakter masyarakat yang religius. "Membentuk karakter masayarakat yang
religius yaitu dengan pemberian apresiasi lebih dengan pemberian
insentif berupa umrah gratis bagi guru ngaji berprestasi serta dukungan
bagi pondok-pondok pesantren di Kabupaten Purworejo," kata Dion dalam
paparan visi misinya.
Meski
berlabel religius, namun dalam debat publik, tak disebutkan program
bagi para pemeluk agama atau keyakinan lainnya. Seperti diketahui, di
Kabupaten Purworejo, tidak hanya dihuni oleh pemeluk Agama Islam, ada
pemeluk Kristen Protestan, Kristen Katolik, Budha, Hindu, Konghucu
maupun penghayat kepercayaan. Perlu diketahui, di Kabupaten Purworejo
ada dua kepercayaan, di mana pusatnya berada di Kabupaten Purworejo
yaitu Kapribaden dan Hardopusoro. Kapribaden, sasana adirasanya berada
di wilayah Kecamatan Loano. Sementara Hardopusoro, padepokannya berada
di Desa Kemanukan Kecamatan Bagelen. Pada dua tempat tersebut, setiap
tahunnya para penghayat kepercayaan khususnya Kapribaden dan Hardopusoro
dari seluruh Indonesia, berkumpul di Kabupaten Purworejo. Ini adalah
potensi yang besar, dengan banyaknya orang dari seluruh penjuru tanah air berkunjung ke Kabupaten
Purworejo. Sangat diharapkan, perhatian atau hadirnya pemerintah melalui
program-programnya, juga bagi semua umat apapun agama dan
keyakinannya.
Kembali
pada debat publik, saat sesi tanya jawab antar calon Bupati, cabup
nomor 1 Yophi Prabowo menanyakan apa kriteria dan anggaran berapa untuk
program umrah gratis. Pertanyaan itu kemudian dijawab cabup nomor 2 Yuli
Hastuti, akan menganggarkan Rp 1 miliar untuk minimal 30 orang yang
berangkat umrah setiap tahunnya.
"Untuk kriteria harus berkomunikqsi dengan alim ulama, tidak saya
tentukan sendiri. Guru-guru ngaji, ada kriteria, kita cari yang
berpuluh-puluh tahun mengajar dan tidak mampu berangkat umrah. Program
kesehatan gratis adalah untuk semua warga kabupaten yang ber-KTP
Purworejo, karena sudah ada anggaran," papar Yuli.
"Untuk
umrah gratis, kami sudah komunikasi, dana Rp 1 miliar untuk minimal 30
orang," kata Yuli.
Jawaban tersebut, tak memuaskan paslon nomor 1 Yophi-Lukman.
"Kita ini hanya bisa memberikan hibah ke Kemenag. Anggaran berapa?
Karena kami memahami kemampuan keuangan terbatas," kata Yophi.
Seakan tak mau kalah, cawabup nomor 1 Lukman Hakim menimpali, jika ingin
koordinasi mengenai jumlah guru mengaji, seharusnya ke Kemenag, bukan
ke tokoh agama, Kemenag yang memiliki data para guru agama dan guru
mengaji.
Sebelumnya,
pada acara konsolidasi pemenangan pilkada 2024 yang diadakan Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Plaza pada Kamis 24 Oktober 2024 lalu,
Dion menjelaskan bahwa, berdasarkan informasi yang disampaikan Ketua
FKUB Kabupaten Purworejo KH Khabib Soleh, ada
sekira 3.400 guru mengaji di seluruh Kabupaten Purworejo.
Dari jumlah tersebut, paslon Yuli - Dion akan menganggarkan Rp 1 miliar
setiap tahun. Saat dicari di mesin peramban, harga umrah reguler per
orang tahun 2024 yaitu Rp 25.000.000 hingga Rp 30.000.000 per orang
tergantung paker yang diambil, untuk umrah VIP Rp 40 juta per orang.
Jika dihitung menggunakan biaya rata-rata Rp 27 juta, tiap tahun hanya
bisa memberangkatkan 37 orang. Dalam jangka 5 tahun, jika Yuli - Dion
memimpin, hanya bisa memberangkatkan 185 orang guru mengaji. Dari data
yang disampaikan, total ada 3.400 orang yang harus diumrahkan gratis,
sehingga ada 3.215 guru mengaji yang harus menunggu program tersebut.
(*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar