PURWOREJO,
KABARJATENG.CO. ID - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-79
Repbulik Indonesia, Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Purworejo
menggelar diskusi bertajuk Ngangkring Merdeka dengan tema Garam dan
Terang di Antara Penentu Kebijakan. Kegiatan bertempat di halaman SMP
Bruderan, Sabtu (24/8/2024). Acara ini menjadikan wadah inspiratif bagi
umat Katolik untuk lebih aktif berperan dalam kebijakan publik. Rm
Advento Masinda MSC, menekankan pentingnya kontribusi umat Katolik di
Kabupaten Purworejo dalam menciptakan kesejahteraan umum (bonum
communae). "Sebagai
umat Katolik, kita dipanggil untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Ini
adalah panggilan Ilahi yang harus kita perjuangkan, terutama bagi mereka
yang menduduki jabatan publik,” ujarnya dalam diskusi tersebut. Pemuda
Katolik Komcab Purworejo menegaskan, acara ini untuk memperkuat
hubungan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purworejo, sebagai
kolaborasi dengan harapkan mampu meningkatkan partisipasi umat Katolik
dalam proses pengambilan kebijakan di Kabupaten Purworejo. Komunikasi
yang efektif dengan berbagai kelompok, termasuk Kongregasi Suster PBHK,
ADM, PMY, Bruder Karitas (FC) serta Missionaris SDB yang mengelola SMP
Bakti Mulia Purwodadi, menjadi salah satu kunci keberhasilan. Agustinus
Agus Subiyanto SS selaku Bimmas Katolik Kantor Kemenag Purworejo,
menambahkan, menjadi Katolik sejati memerlukan komitmen nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara
umat serta antara gereja dan penentu kebijakan publik. "Gereja harus
hadir di setiap lini pemerintahan melalui kader-kadernya agar bisa
mempengaruhi kebijakan publik," ujarnya. Komisioner
KPU Purworejo, Margaretha Rindu Ega, mengajak umat Katolik untuk
berperan aktif dalam pemilu dan bertanggung jawab atas pilihan mereka.
Ia juga berkomitmen untuk membantu generasi muda Gereja dalam memperoleh
informasi terkait beasiswa pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup
mereka.
Agus
Kumis, seorang alumni Pemuda Katolik Komcab Purworejo, berbagi
pengalaman tentang upaya membangkitkan kembali organisasi yang sempat
vakum selama 21 tahun. Ia mendorong ormas Pemuda Katolik untuk berkiprah
di luar gereja, membangun jejaring dengan organisasi kepemudaan dan
ormas lainnya seperti WKRI.
Moderator
acara, Johanes Teguh atau sering akrap dipanggil Mas Jo menyimpulkan
beberapa poin penting yang disepakati termasuk pentingnya membangun
komunikasi yang baik dengan semua pihak melalui forum-forum diskusi
serta memperkuat jejaring baik di internal maupun eksternal gereja.
Dengan komunikasi dan semangat umat Katolik di Purworejo siap menjadi
garam dan terang dalam kebijakan publik. (ax bowo sutoko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar