"Hari pemilihan yang bertepatan dengan hari kasih sayang, menunjukan bahwa suasana damai, rukun, dan guyub ini harus tetap terpelihara hingga selesainya semua tahapan Pemilu 2024. Tinggal beberapa tahapan lagi, yakni penghitungan suara di TPS, rekapitulasi penghitungan suara hingga tingkat nasional, penetapan pemenang, hingga pelantikan. Siapapun Caleg serta Capres - Cawapres yang terpilih, harus didukung, karena mereka terpilih atas kehendak rakyat," ujar Bamsoet usai menggunakan Hak Pilihnya di TPS 12 Purbalingga, Rabu (14/2/2024).
"Kenaikan honor petugas KPPS dari sekira Rp 500 ribu pada Pemilu 2019 menjadi Rp 1,1 juta pada Pemilu 2024, serta adanya uang santunan, merupakan salah satu wujud keberpihakan negara terhadap kinerja mereka. Berkaca pada Pemilu 2019 lalu, sekira 894 petugas KPPS wafat karena kelelahan, dan ribuan lainnya sakit/kelelahan. Hal ini tidak lepas karena beratnya beban kerja mereka, yang kadangkala juga harus menghadapi tekanan psikis dari para saksi maupun pemilih. Di Pemilu 2024 ini, kita harapkan kejadian tersebut tidak akan terulang kembali," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila serta Kepala Badan Polhukam Kadin Indonesia ini menerangkan, apresiasi juga perlu diberikan kepada para personel KPU di tingkat pusat hingga daerah. Pemilu di Indonesia merupakan Pemilu terumit dan terbesar dunia. Pemilih yang terdaftar mencapai 204,8 juta jiwa, tersebar di 820.161 TPS seluruh Indonesia. KPU setidaknya juga harus mengorganisasi 2.749 daerah pemilihan, bukan saja untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. namun, juga untuk DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota serta DPD RI.
"Peran TNI-Polri juga memiliki kontribusi besar dalam mengantisipasi
berbagai potensi yang dapat mengganggu jalannya Pemilu. Sehingga Pemilu
bisa berjalan dengan tertib, aman, dan damai. Tidak diganggu serangan
teroris maupun berbagai upaya lain yang dapat membuat Pemilu tidak bisa
terselenggara dengan baik," pungkas Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar