108 Mahasiswa Polsa Kutoarjo Purworejo Diwisuda

Berhak Menyandang Gelar Ahli Madya Profesional

PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID - Politeknik Sawunggalih Aji (Polsa) Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, kembali mengukuhkan Ahli Madya profesional melalui gelaran Wisuda XVIII Program Diploma III, di gedung Ganeca Convention Hall Purworejo, Kamis (5/10/2023). Wisuda kali ini diikuti 108 orang yang terdiri dari 35 wisudawan dari Program Studi Akuntasi, 36 wisudawan dari Program Teknik Informatika dan 37 wisudawan dari Program Studi Administrasi Bisnis. 

Tiga mahasiswa dinyatakan lulus sebagai wisudawan terbaik dan mendapatkan penghargaan. Ketiganya adalah Wahid Nur Rohman dari Program Studi D3 Teknik Informatika, dengan IPK 3,95, putra dari Taufik Rohman, Endah Widiawati dari Program Studi D3 Akuntansi, dengan IPK 3,96, putri dari Ponidi, dan Ma'ruf Rizal Ardiyana dari Program Studi D3 Administrasi Bisnis, dengan IPK 3,81, putra dari Aries Supardjo. Selain pelantikan wisudawan, dalam kegiatan itu juga dilaksanakan penyerahan Aplikasi Software hasil karya Alumni Prodi Teknik Informatika yang secara simbolis dilakukan Direktur Politeknik Sawunggalih Aji, Danis Imam Bachtiar SE MM, didampingi Ketua Program Studi Teknik Informatika kepada BPJS Kesehatan Kabupaten Purworejo dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kabupaten Purworejo. 

Hasil karya alumni atas nama Wahid Nur Rohman AMd untuk BPJS Kesehatan Kabupaten Purworejo itu berupa software PAKU LEGAL (Pendaftaran Keluarga PPU Penyelenggara Negara Kolektif yang bisa diakses pada https://pakulegal.id/.), dan hasil karya alumni untuk Dinas KUKMP berupa software Digitalisasi Pasar. 

Digitalisasi pasar merupakan aplikasi yang memfasilitasi Dinas dalam pengelolaan pemanfaatan los pasar di bawah Dinas KUKMP. Selain itu juga dilakukaan penyerahan buku hasil karya mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis yang telah menerbitkan karya dengan judul buku Pemasaran Digital Berbasis Website untuk UMKM (Panduan Teori & Impementasi) karya Septianingsih, Maharani Setyaningtyas, Maeyka Ajeng Puspita, lalu buku berjudul Standar Operating Procedure Pengelolaan Pelayanan Resto dan Cafe (Teori & Implementasi) karya Agrita Salsabilla Luqiana Hargi. Wisuda ke XVIII itu menjadi semarak dengan penampilan Panduan Suara Mahasiswa Gita Bahana Polsa, pembacaan janji alumni oleh wakil wisudawan yang disampaikan Ariska Yonita Septyaningrum AMd AK, yang diikuti para wisudawan, pembacaan kesan dan pesan oleh wakil wisudawan yang disampaikan Ma'ruf Rizal Ardiyana AMd AB, serta penampilan sejumlah lagu yang dinyanyikan oleh wisudawan. 

Hadir pada kesempatan itu, perwakilan Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Wakil Bupati Purworejo yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Rita Purnama SSTP MM, Kepala Dinas KUKMP Kabupaten Purworejo Gathot Suprapto SH, perwakilan kantor operasional BPJS Kabupaten Purworejo, sejumlah Pimpinan Perguruan Tinggi di Purworejo, Pimpinan Yayasan dan anggota Yayasan Sawunggalih Aji Kutoarjo, civitas akademika Politeknik Sawunggalih Aji Kutoarjo, orang tua atau wali wisudawan dan segenap undangan. 

Direktur Politeknik Sawunggalih Aji, Danis Imam Bachtiar menyampaikan apresiasi dan selamat kepada seluruh mahasiswa yang telah diwisuda. Dikatakan, wisuda bukanlah purna tugas untuk berhenti belajar, namun sebaliknya, ilmu yang sudah didapatkan di kampus akan dilanjutkan untuk digunakan menyelesaikan dan membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang semakin komplek ke depan. 

"Karena belajar itu adalah sebuah peristiwa mental atau sebuah proses internal yang tidak hanya melibatkan hubungan stimulus dan respon tapi lebih dari itu, bahwa belajar merupakan aktivitas yang melibatkan kegiatan berpikir yang kompleks dan juga dorongan mental yang dikendalikan oleh otak dan kehalusan budi untuk diniatkan membantu sesama," katanya. 

Menurutnya, satu paket kurikulum sudah selesaikan oleh para mahasiswa, artinya telah menyelesaikan sebuah perhelatan lari di sebuah lintasan, dan momen wisuda itu adalah ujung atau garis finish dari lintasan itu. Kurikulum dimaknai berlari melintasi setiap tahapan kebisaan atau kompetensi. 

"Dan hari ini lengkap sudah kompetensi sebagai seorang ahli Madya. Namun sekali lagi, karier saudara tidak boleh terhenti, karena harus melangkapi kebisaan sampai akhir hayat nanti sehingga mempunyai Curriculum Vitae yang indah, yang tatkala tiada nanti seperti gajah yang meninggalkan gading, seperti macan yang meninggalkan belang. Dan kita tiada nanti meninggalkan nama baik yang tertulis dalam Curriculum Vitae. Dan dalam berlari menempuh lintasan kuriculum ini, tidak ada halangan apapun buat kita semua meski dengan keterbatasan usia kita, kita musti semangat untuk menyelesaikan amanah belajar ini," ujarnya. (widarto)