Dua Tema, Bangunlah Jiwa Raganya - Ragam Budaya Indonesia serta Bhinneka Tunggal Ika
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID - Sebagai pelaksanaan implementasi Kurikulum Merdeka, SMP Negeri
17 Purworejo, yang beralamat di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen,
Purworejo, Jawa Tengah, kembali melaksanakan kegiatan Gelar Karya Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengangkat dua tema
sekaligus, yakni Muhadhoroh Akbar untuk kelas 7 dengan tema Bangunlah
Jiwa Raganya dan Ragam Budaya Indonesia untuk kelas 8 dengan tema
Bhinneka Tunggal Ika.
Gelar karya P5 dengan mengambil tema besar yakni "Dengan Muhadhoroh
Akbar Dapat Memperkuat Budi Pekerti Generasi Bangsa Indonesia, Dengan
Memperdalam Ragam Budaya Indonesia Dapat Menjaga Pesona Indonesia di
Mata Dunia' itu dilaksanakan selama dua hari, yakni Rabu
(11/10/2023) dan Kamis (12/10/2023). Kegiatan digelar diGedung Olah Raga
sekolah setempat. Gelar karya P5 dibuka secara resmi oleh Kepala SMP Negeri 17 Purworejo,
Mudjiburahman, dengan ditandai pemukulan gong.
Turut hadir dan menyaksikan gelar karya P5 itu, Ketua Komite SMP Negeri
17 Purworejo, Jamali, sejumlah guru dan karyawan SMP Negeri 17
Purworejo, orang tua/ wali siswa kelas 7 dan 8 serta ratusan siswa kelas
7 dan 8 SMP Negeri 17 Purworejo.
Berbagai ragam kegiatan acara, seperti acara Mauludan, 17 Agustusan dan
acara kemasyarakatan lainnya, dipraktekkan oleh para siswa kelas 7
dalam kegiatan Muhadhoroh Akbar.
Secara apik dan runtut mereka
mempraktekkan diri baik sebagai pembawa acara dan pengisi acara seperti
sambutan-sambutan dan pengisi hiburan.
Sementara itu berbagai atraksi mulai dari lagu daerah, tari daerah,
cerita daerah dan busana daerah ditampilkan secara menarik serta apik
oleh para siswa kelas 8 dalam kegiatan Ragam Budaya Indonesia.
Penampilan itu laksanakan oleh siswa kelas 7 dan 8 secara meriah,
berurutan dan bergantian. Mereka secara kolaboratif menampilkan berbagai
atraksi, seperti menyanyikan lagu daerah Jawa, Sumatera, Irian dan
lainya, lalu tarian daerah seperti tari Kencono Wingko, Jaran Kepang,
tari Baladewa, tari Oglek dan lainnya.
Sejumlah cerita daerah seperti
Malinkundang, Roro Jonggrang, Rawa Pening dan lainya juga ditampilkan
dengan dikemas dalam cerita drama pendek (teater). Kemudian berbagai
jenis pakaian adat berbagai daerah, baik Jawa, Bali, Sumatera dan lainnya
juga ditampilkan dengan dikemas berupa fashion show busana daerah.
"Kami SMP Negeri 17 Purworejo yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka
ditahun kedua ini, kita mencoba betul-betul konsentrasi dalam kegiatan
pembelajarannya sesuai dengan target di Kurikulum Merdeka ada
intrakurikuler ada ekstrakurikuler. Hari ini proses dua pekan untuk P5
itu adalah bagian dari kokurikuler, dimana kita mengambil tema yang
kedua, yang pertama kemarin kelas 7 sudah kami laksanakan Suara
Demokrasi, kemudian untuk kali ini adalah Bangunlah Jiwa Raganya.
Sementara yang kelas 8 kemarin tema 1 itu adalah Kearifan Lokal, untuk
yang kedua ini Bhinneka Tunggal Ika," kata Kepala SMP Negeri 17
Purworejo, Mudjiburahman, saat ditemui usai membuka kegiatan Gelar
Karya P5, pada Rabu (11/10/2023).
Untuk tema Bangunlah Jiwa Raga dan Bhinneka Tunggal Ika, lanjutnya,
diadakan gelar karya dengan proses P5 projeknya selama dua pekan.
Kegiatan itu sengaja ditunjukkan kepada sesama siswa lain, dan juga
kepada orang tua/ wali yang dihadirkan oleh pihak sekolah.
"Sehingga hari ini SMP Negeri 17 Purworejo menghadirkan orang tua/wali
untuk mengambil nilai Penilaian Sumatif Tengah Semester (PSTS), yang
itu adalah kegiatan intrakurikulernya, dan sambil melihat gelar karya
proses dari projek P5-nya. Ini sebagai bentuk sosialisasi kami tentang
Kurikulum Merdeka, tidak hanya kepada siswa tetapi juga kepada
masyarakat dan orang tua/wali," ujarnya.
Penentuan tema Muhadhoroh Akbar dan Ragam Budaya Indonesia, dilakukan
oleh pihak sekolah setelah para guru dan fasilitator berembug yang
akhirnya berkesimpulan bahwa untuk menanamkan karakter P5 adalah tentang
Bangunlah Jiwa Raganya dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Cenderungnya untuk menfasilitasi anak, karena kemampuan-kemampuan
mereka dalam mengelola kegiatan-kegiatan dimasyarakat. Sehingga
endingnya hari ini adalah Muhadhoroh Akbar, itu masing- masing kelas
dalam projek P5-nya mereka sudah merencanakan, mengelola sebuah acara,
ada acara maulidiyah, ada acara 17-an, ada acara kegiatan di masyarakat,
baik panitia, pembicara, maupun sambutan-sambutannya. Itu untuk melatih
mereka siap terjun di masyarakat. Sementara untuk yang Bhinneka Tunggal
Ika sangat menarik di SMP Negeri 17 Purworejo ini karena memang
keberagaman masyarakat Bagelen yang cukup variatif, kita tampung
fasilitator mengusulkan untuk siswa semuanya bisa berkreasi melalui
budaya-budaya sesuai dengan kecenderungan mereka semuanya," jelasnya.
Mudjiburahman menilai proses kegiatan P5 itu, walau kesannya banyak
sekali kegiatan yang dilaksanakan di SMP Negeri 17 Purworejo, tapi
justru kegiatan itu dianggap sangat Kurikulum Merdeka sekali. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar