Hermawan Wahyu Utomo giat melakukan upaya-upaya pelestarian budaya |
Hermawan yang merupakan mantan Kepala Desa Banjarsari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo, juga pegiat atau pecinta budaya. Nah, kegiatan di Desa Durensari tepatnya pada Dusun Durenombo satu dan dua, adalah nyadran.
Dihubungi kabarjateng Hermawan menegaskan, dirinya mendorong berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat Kabupaten Purworejo, untuk dijaga dan terus dilestarikan. "Nyadran adalah kegiatan budaya yang merupakan kearifan lokal yang harus diuri-uri dan dipertahankan," sebut Hermawan-alumni SMAN 1 Purworejo. "Karena sebagai refleksi dan bukti nyata penghormatan kepada leluhur dan nenek moyang kita. Kita harus bisa meneruskan cita-cita luhur generasi terdahulu dalam suasana keanekaragaman budaya dan arus globalisasi saat ini," imbuh Hermawan-alumni S1 ITB Bandung dan S2 Undip Semarang.
"Dusun Durenombo ini punya potensi yang luar biasa, mungkin
masyarakat Purworejo belum tahu semua, apalagi di luar Purworejo. Di sini banyak situs zaman Majapahit, termasuk adanya lingga
yoni dan situs yang lain, situs Gajah Mada juga ada, termasuk di sini
ada
situs makam Eyang Nyai Sekartaman. Suatu anugerah luar biasa untuk
Desa Durensari," kata Hermawan.
Menurut dia, secara geowisata, di wilayah Bagelen ada tiga gunung purba,
salah satunya Gunung Ijo di Desa Durensari, Gunung Gajah di
Desa Pandanrejo dan Gunung Menoreh.
"Di sini ada sejarah geologi, yang mungkin tidak semua orang tahu. Patut
dikembangkan supaya masyarakat tahu jika di sini punya potensi yang luar
biasa. Dan saya harapkan dari Pemerintah Kabupaten Purworejo,
stakeholder, lalu ada legislatif, juga dari warga Durensari diharapkan
menjadikan ini sebagai momentum untuk ke depannya, karena nantinya ini
punya potensi untuk berkembang. Dengan acara-acara seperti ini menambah
khasanah budaya. Saya harapkan semua stakeholder bisa mendukung
acara acara budaya seperti ini," harap Hermawan Wahyu Utomo. (tomo widodo/widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar