Lomba itu digelar secara gratis dengan telah disediakanya joran (alat pancing) dan umpan untuk memancing. Tampak puluhan anak ditemani orang tua atau pendamping memadati sisi sebelah kanan saluran air (irigasi). Mereka antusias memancing ikan jenis lele dan nila yang telah ditebar oleh panitia sebanyak kurang lebih 70 Kg. Puluhan hadiah telah disediakan bagi para peserta, bukan saja kepada peserta yang menang dengan hasil memancing ikan terbanyak, namun juga untuk seluruh peserta yang hadir. Selain doorprize, panitia juga menyediakan hadiah berupa sejumlah uang bagi mereka yang berhasil memancing ikan nila, yang ditebar secara sedikit oleh panitia.
Ketua panitia kegiatan, Nanang, mengatakan, selain memperingati tahun baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriyah, lomba mancing itu dilaksanakan sebagai bentuk usaha dalam memberikan kegiatan kepada anak- anak yang positif.
"Dengan kegiatan lomba mancing yang mana mereka tanpa kontribusi, mereka datang secara gratis, disediakan joran dan umpan untuk ikan lele juga disediakan banyak hadiah serta doorprize. Semua anak yang ikutpun tanpa terkecuali bisa mendapatkan doorprize yang disediakan oleh panitia," kata Nanang, saat ditemui di sela kegiatan.
"Selain anak bisa percaya diri, melatih orang tua juga agar bisa percaya dengan anaknya. Even ini sudah kita laksanakan tahun keempat ini. Setiap tahun kami laksanakan, kami paskan dengan tanggal 1 Muharram," ujarnya.
Disebutkan, ada sebanyak 89 peserta yang ikut dalam lomba memancing itu. Peserta merupakan anak-anak yang memiliki batasan usia SD ke bawah dan dibatasi pula bagi mereka yang tinggal atau bersekolah di SD Desa Jenarkidul.
"Kegiatan ini kita lakukan disaluran air irigasi yang melintas di samping selatan Masjid Tiban Jenarkidul, dengan menggandeng takmir dan remaja masjid, selain bersih juga relatif mudah dijangkau oleh anak-anak," jelasnya.
Selain sebagai pengingat bahwa 1 Muharram merupakan hari yang baik untuk umat Islam, secara pribadi diharapkan dengan lomba mancing itu bisa melatih kemandirian dan melatih percaya diri bagi anak, melatih menghadapi persoalan secara sendiri, dimana orang tua dari belakang hanya boleh mengarahkan.
"Mereka juga dilatih sabar ketika teman- temanya dapat ikan, sementara
dia tidak dapat," terangnya.
Nanang berharap ke depan event itu bisa digelar secara lebih besar lagi,
dengan melibatkan banyak segmen dan area secara lebih luas. Di mana
kegiatan itu bisa terlaksana berkah dukungan donatur dari sejumlah warga
masyarakat.
"Tentunya dengan melihat situasi ke depan, namun yang jelas event ini
untuk anak- anak SD ke bawah dan kita laksanakan secara rutin setiap
tahun," pungkasnya. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar