Pelatihan diserfikasi olahan ikan laut berlokasi di Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo, dihadiri Vita Ervina, Lilly Aprilya Pregiwati SPi MSi dan Septa Hadi Nugraha SE mewakili Kepala Balai Perikanan dan Penyuluhan Perikanan Tegal. Hadir pula Kepala Bidang Perikanan Suyud Jatmiko SSt Pi mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo. Ketua Polosoro Kabupaten Purworejo Suwarto yang merupakan Kepala Desa Jatimalang, juga hadir, termasuk dari pelatih dan penyuluh perikanan Kabupaten Purworejo.
Turut menghadiri pula, Ibu-ibu perwakilan KUB Nelayan di pesisir pantai Purworejo, perwakilan PKK Desa di Kabupaten Purworejo dan Departemen Wanita beserta Komunitas Juang DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purworejo.
Wilayah Purworejo memiliki garis pantai sepanjang 21,5 km memiliki potensi yang sangat besar di sektor perikanan tangkap (laut). Potensi perikanan tangkap dan budidaya air payau di Purworejo yaitu di wilayah pesisir selatan meliputi Kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi.
Beberapa jenis perikanan tangkap yang memiliki nilai ekonomi tinggi antara lain bawal putih, lobster, layur, tengiri, Jahan, manyung dan pari. "Bagi masyarakat pelaku perikanan tangkap tentunya jangan hanya terbiasa dengan menjual ikan segar saja akan tetapi bisa juga dengan menjual olahan ikan, di mana secara harga akan lebih baik. Aneka olahan ikan tersebut misalnya seperti bakso, nugget, siomay, dimsum dan otak-otak," jelas Vita Ervina, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Sasaran pelatihan ini adalah 150 orang peserta untuk pengolah ikan maupun calon pengolah ikan dari Kabupaten Purworejo. Pelatih pada kegiatan ini berasal dari instruktur Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal. Metode yang digunakan dalam diklat ini adalah "offline training", di mana materi disampaikan secara langsung oleh pelatih sementara peserta mengikuti seluruh kegiatan pelatihan mulai dari teori, praktek dan diskusi dengan didampingi oleh penyuluh perikanan.
Pada kegiatan praktek, peserta akan difasilitasi untuk kebutuhan bahan prakteknya di samping itu peserta juga diberikan modul pembelajaran. Selama kegiatan peserta diberikan ruang untuk bisa melakukan tanya jawab dan diskusi dengan pelatih. "Pasca pelatihan, penyuluh perikanan dan pelatih secara bersama-sama bersinergi dalam rangka terus melakukan pendampingan kepada purnawidya sehingga diharapkan peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat selama pelatihan, " jelas Septa Hadi Nugraha. (*)
reporter : heri prastowo/ngabdiri koim
editor : tomo widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar