Meriahkan Pembukaan Kampung Sengkuyung Ramadhan Sitanjung
Pawai taaruf dilaksanakan dengan start halaman Musala Ainun Jariyah Sitanjung lalu menyusuri jalan perkampungan dan jalan raya Purworejo - Yogyakarta, hingga kembali finish di halaman Omah Srotong Sitanjung. Pawai taaruf itu dilepas dengan ditandai pemukulan bedug oleh Kabag Kesra Setda Purworejo, Drs Fatthurohman MM, yang hadir mewakili Wakil Bupati Purworejo yang berhalangan hadir.
Selain Kabag Kesra Setda Purworejo, hadir dalam kegiatan itu, lurah Pangenjurutengah, Widodo SE, pembina yayasan Nuhantra bakti budaya yang juga budayawan serta dosen UGM, Dr Sudibyo, muspika Purworejo, tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Pangenjurutengah.
Menurut Soekoso, WR Soepratman merupakan tokoh istimewa bagi masyarakat Purworejo dan juga bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Dengan peringatan itu, dirinya mengajak kepada masyarakat untuk mengenang jasa-jasa besar dari tokoh yang telah melahirkan lagu kebangsaan yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Selain itu, Soekoso juga menyatakan bahwa tanggal 9 Maret yang selama ini dijadikan sebagai Hari Musik nasional adalah salah. Hal ini dikarenakan kelahiran WR Soepratman pada tanggal 19 Maret yang seharusnya menjadi tanggal yang tepat untuk memperingati Hari Musik nasional.
"Kebenaran tentang tanggal dan tempat lahirnya WR Soepratman ini telah ditetapkan kebenarannya oleh Pengadilan Negeri Purworejo, Keputusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/Pi 2007/PN.Pwr," jelasnya.
Soekoso menyebut, Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional dinilai perlu dikoreksi dan direvisi. Pasalnya, dalam Keppres tersebut, penetapan Hari Musik Nasional didasarkan pada tanggal kelahiran pahlawan nasional Wage Rudolf (WR) Soepratman 9 Maret 1903. Sementara berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/Pi 2007/PN.Pwr diketahui bahwa WR Soepratman lahir pada hari Kamis Wage tanggal 19 Maret 1903.
"Kita berharap tanggal dan tempat kelahiran WR Soepratman bisa disosialisasikan ke masyarakat luas. Lebih dari itu semua penerbitan swasta maupun negara yang berkaitan dengan ini (tanggal dan tempat kelahiran WR Soepratman) bisa dibenarkan sesuai keputusan pengadilan," harapnya.
Peringatan 120 tahun kelahiran WR Soepratman ini diharapkan dapat
menginspirasi generasi muda Indonesia untuk menghargai jasa-jasa para
tokoh bangsa.
Terkait kegiatan Ramadan, lanjut Soekoso,
Kampung Sengkuyung Ramadan dengan tema Ramadan berkah kampung meriah
nantinya digelar setiap hari selama bulan Ramadan, yakni pada
pukul 16.00 WIB hingga waktu berbuka puasa.
Berbagai kegiatan juga akan dilaksanakan untuk menyemarakkan bulan Ramadan itu seperti bazar, lapak Takjil, festival karya & seni, tausyiah/kultum, bakti sosial, berbagai lomba-lomba di antaranya lomba menghias lampion, lomba kreasi oncor, adu cepat membuat selongsong ketupat, adzan, hafalan surah pendek, masak kudapan buka puasa/takjil,
Bercerita Kisah Nabi-nabi, fashion show busana Muslim, lomba baca/cipta puisi, pelatihan jurnalistik, presenter, menulis kreatif, bincang
Ramadan dan doa berbuka puasa. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar