Ditampilkan Pagelaran Sendratari Beksan Kidung Cakra dan Beksan Cakra Tunggal
Dalam sambutan berbahasa Jawa, Bupati RH Agus Bastian SE MM mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan dan mengapresiasi semua pihak terkait yang telah ikut serta dalam pembangunan Kabupaten Purworejo.
”Ada rasa dan kegembiraan yang luar biasa di hati, karena dukungan yang besar dari masyarakat di seluruh wilayah Purworejo. Semuanya dapat berjalan dengan lancar,” ungkapnya.
Pengetan Jumenengan menampilkan dua pagelaran sendratari utama, yaitu Beksan Kidung Cakra dan Beksan Cakra Tunggal. Beksan Kidung Cakra merupakan tarian yang ditampilkan khusus, yakni pada Pengetan Jumenengan Bupati pertama Purworejo RAA Tjokronegoro I.
Beksan Kidung Cakra merupakan karya seniman tari Purworejo Melania Sinaring Putri yang diperagakan oleh tujuh penari perempuan. Beksan Kidung Cakra merupakan tarian yang mengisahkan lingkaran kehidupan manusia yang terus berputar. Sedangkan Beksan Cakra Tunggal merupakan sebuah karya tari yang terinspirasi dari keberanian dan kepemimpinan tokoh Bupati pertama RAA Tjokronegoro I.
Beksan Cakra Tunggal karya seniman Wibi Supri Andoko
menceritakan tentang semangat keprajuritan, selalu siap berjuang untuk
menjalankan tugas dan amanah dalam keadaan apapun.
Tarian ini sekaligus menggambarkan karya monumental yang diprakarsai RAA
Tjokronegoro I seperti pendopo kabupaten, alun-alun, Bedhug Pendowo,
dan saluran irigasi Kedung Putri. Dua tarian tersebut merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Beksan Kidung Cakra mewakili kepribadian luhur, sedangkan Cakra Tunggal
mengejawantahkan keluhuran tersebut, sehingga tercipta dan menghasikan
sebuah karya yang agung.
Acara Pengetan Jumenengan diakhiri dengan penyerahan kekancingan oleh
Bupati kepada seluruh kepala Perangkat Daerah, masing-masing berupa
sebilah keris. Sedang kekancingan untuk 16 camat berupa sebilah tombak. (*/kj)
Sumber: Prokopi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar