Dalam melaksanakan pembelajaran itu, SMK Muhammadiyah Purwodadi membeli serpark kendaraan di PT Estima Solo, pihak SMK juga meminta kepada PT Estima untuk mendampingi dan mengajari siswa dalam merakit motor listrik dan mobil listrik. "Di mana kita telah mengirimkan 6 anak atau siswa untuk membantu merakit motor dan mobil listrik yang ada PT Estima. Ketika sampai di SMK Muhammadiyah ini menjadi kendaraan praktek dan boleh digunakan oleh seluruh siswa, artinya siapapun siswa yang ada di SMK Muhammadiyah Purwodadi ini utamanya untuk konsentrasi keahlian TKRO diizinkan untuk membongkar dan memasang kembali kendaraan listrik ini," ungkap Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi, Sumarjo, S.Fil.I, MPd saat ditemui di kantornya, pada Selasa 17 Januari 2023.
Motor dan mobil listrik hasil rakitan siswa SMK Muhammadiyah Purwodadi, telah diminati oleh sejumlah pihak, dan mereka juga telah memesan untuk pembuatan motor listrik itu. Mereka yang memesan diantaranya Menko Menko PMK Muhadjir Effendi, yang memesan satu unit, Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Pimpinan Pusat memesan 2 unit dan Universitas Muhammadiyah Purworejo memesan 1 unit.
"Pada saat ekspo Muhammadiyah dalam rangka Muktamar Muhammadiyah ke 48 yang ada di Solo itu kebetulan pak Menko hadir dan mengelilingi seluruh stand, alhamdulillah beliau berkenan mampir di stan kami dan mengapresiasi motor dan mobil listrik kami dan beliau juga sempat menandatangani motor listrik kami bahkan beliau pesan satu unit motor, namun ada tantangan buat kami yaitu mengganti baterai motor yang terpasang diganti dengan teknologi yang lebih bagus," jelasnya.
Dikatakan, tantangan yang diberikan itu akan hadirkan pada tanggal 12 Februari 2023 besok, beserta salah satu PT yang masih dalam konfirmasi yang akan diajak kerjasama oleh SMK Muhammadiyah Purwodadi. "Insyallah Pak Menko akan berkenan hadir ke SMK meresmikan Teaching Factory Otomotif atau Tefa (pembelajaran Project Based Learning) sekaligus menjawab tantangan kami yaitu memberikan baterai yang sesuai diinginkan oleh Pak Menko," terangnya.
Berbicara tentang motor listrik, tambahnya, untuk motor generasi pertama itu sebenarnya hampir sama dengan motor yang lain. Motor listrik produksinya masih dianggap atau setara dengan sepeda listrik karena kecepatannya masih dibawah 50 km/jam. Untuk sumber tenaganya berasal dari baterai yang pengecasannya butuh waktu 6 jam dan mampu menempuh jarak 45 km.
"Tapi ini masih untuk kegiatan belajar dulu, artinya belum sampai ke bisnis. Insyaallah nanti setelah tanggal 12 Februari 2023 nanti baru akan melangkah kesana, kita akan bekerjasama dengan SMK Muhammadiyah se-Indonesia yang memiliki konsentrasi keahlian teknik dan bisnis sepeda motor, dan semoga direstui oleh pimpinan pusat Muhammadiyah juga oleh Pak Menko yang semoga pada 12 Februari nanti bisa hadir," harapnya.
Menurutnya, perakitan motor dan mobil listrik dilakukan juga seiring dengan Isu tentang pencemaran udara, isu energi yang merupakan isu utama saat ini, terlebih ketika pemerintah menganjurkan untuk segera melakukan konversi dari BBM ke listrik.
"Maka kita akan mencoba menjawab, salah satunya dengan menghadirkan motor listrik generasi kedua dengan kerjasama dengan salah satu PT yang masih terkonfirmasi dan akan kami hadirkan pada tanggal 12 Februari nanti," ujarnya.
SMK Muhammadiyah Purwodadi yang memiliki 5 konsentrasi keahlian, yaitu
TKRO, TBSM, TJKT, perhotelan dan usaha pelayanan pariwisata dan menjadi
salah satu SMK pusat keunggulan (PK) memiliki kewajiban untuk menerapkan
salah satu metode pembelajaran yaitu pembelajaran Project Based
Learning atau TeFa (Teaching Factory). Dalam pembelajaran itu siswa
benar-benar bisa mendapatkan materi pelajaran dan praktek sesuai yang
ada di industri. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar