Kegiatan dengan mengusung tema Optimalisasi Program Ketahanan Pangan pada Level Desa Melalui Kegiatan P2L itu bertujuan memaksimalkan potensi sektor petanian khususnya dalam upaya mengoptimalkan lahan/pekarangan yang ada di sekitar tempat tinggal untuk dijadikan sebagai sumber pangan.
Bimtek itu menghadirkan 3 narasumber yaitu tentang program dan kegiatan pangan lestari oleh Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Kementan RI, Mutiara Sari, tentang inovasi dan optimalisasi pekarangan untuk peningkatan pendapatan kelompok/masyarakat oleh praktisi/champion, Eko Mardana, dan tentang budidaya dan pascapanen sayuran untuk mendukung program P2L oleh BPTP Jateng juga penyerahan simbolis bantuan pengembangan pekarangan Pangen Lestari tahun 2022.
Hadir dalam kegiatan itu Koordinator bawang merah dan sayuran umbi, Ditjen Holtikultura Kementan RI Mutiara Sari STP PhD, Kabid Sarana dan Prasarana Perlindungan Tanaman pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Jayadi, penyuluh pendamping program P2L Kabupaten Purworejo, ketua/perwakilan Kelompok Tani penerima bantuan program pekarangan pangan Pangen Lestari dan undangan.
Bimbingan teknis itu merupakan upaya memaksimalkan potensi sektor petanian khususnya dalam upaya mengoptimalkan lahan/pekarangan yang ada di sekitar tempat tinggal kita untuk dijadikan sebagai sumber pangan.
"Dalam rangka mencapai upaya tersebut kegiatan P2L dilakukan melalui pendekatan pengembangan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), pemanfaatan sumberdaya lokal (local wisdom), pemberdayaan masyarakat (community engagement), dan berorientasi pemasaran (go to market). Artinya masyarakat melalui kelompok, biasanya KWT ataupun Ibu-ibu PKK diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan bagi rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga," jelas Vita.
Menurutnya, kegiatan P2L membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk budidaya berbagai jenis tanaman melalui kegiatan kebun bibit, demplot, pertanaman, dan pasca panen serta pemasaran. Kegiatan P2L dapat dilakukan pada lahan tidur dan/atau lahan kosong yang tidak produktif, dan/atau lahan yang ada di sekitar rumah/bangunan tempat tinggal/fasilitas publik, serta lingkungan lainnya dengan batas kepemilikan yang jelas.
Nantinya hasil panen di lahan yang dikembangkan untuk dapat dijual kepada mitra UMKM yang bergerak di bidang makanan, juga meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat dengan sayuran dan hasil pekarangan yang organik, bebas pestisida sekaligus mendukung program nasional penurunan stunting dengan cara pemenuhan gizi seimbang pada bayi dan balita.
"Ada 6 kelompok wanita tani penerima program pekarangan lestari di tahun 2022, 3 kelompok tahun 2021, dan 1 kelompok di tahun 2020," katanya.
Vita berharap melalui kegiatan Bimtek dan bantuan program P2L itu,
Ibu-ibu KWT mampu benar-benar mengoptimalkan ketahanan pangan untuk
keluarga, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Sementara itu, Kabid sarana dan prasarana perlindungan tanaman pada
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Jayadi,
menyebut, di Kabupaten Purworejo ada sekitar 206 KWT.
"Sementara masih baru 6 KWT tahun ini yang diusulkan mendapatkan program
ini, semoga bisa berjalan dengan baik dan tahun depan bisa bertambah
lagi," katanya. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar