Tirakatan Suroan di Jalan, Meriahkan Tahun Baru Islam
Kirab adat Jawa yang digelar warga Dusun Manisjangan Desa Seren Gebang-Purworejo |
Tahun baru Islam yang jatuh pada Sabtu (30/7/2022) tersebut diperingati warga juga sebagai sarana untuk mendoakan agar Virus Covid-19 bisa hilang dan hasil panen warga Dusun Manisjangan hasilnya baik, gemah ripah loh jinawi. Dalam peringatan tersebut warga membuat tumpeng yang dibuat di rumah Kadus Manisjangan dan diarak sampai ke tengah dusun.
Kepala Dusun Manisjangan Sunardi menjelaskan dalam tumpeng disediakan beberapa macam sajian makanan seperti ingkung (ayam), bubur merah dan putih, serta seribuan nasi yang dibungkus daun pisang. Setelah diarak tumpeng didoakan oleh Kyai setempat supaya warga terhindar dari marabahaya, terutama wabah Covid 19, kegiatan juga diisi juga dengan selawatan/srakalan dan pada puncaknya merebutkan tumpeng dan dimakan bersama-sama.
Setelah acara serimonial selesai akan ditampilkan seni kempling semalaman suntuk. "Hal itu sebagai wujud doa kita yang kita simbolkan dengan berbagai macam bentuk makanan, kita terus melestarikan adat Jawa yang luhur," katanya.
Ribuan warga tersebut tumpah ruah di jalan dusun berjajar sepanjang 200-an meter tempat acara puncak digelar. Masyarakat setempat menyebut acara tersebut dengan malam "Tirakatan Suroan" yang rutin digelar setiap tahun, namun tahun ini lebih meriah dan dihadiri sekitar seribuan orang dari dusun tersebut.
"Setiap tahun kita gelar acara Tirakatan Suroan namun bedanya kali ini kita meriahkan dengan memotong kambing, kirab menggunakan pakaian adat Jawa, kalau biasanya kita potong ayam," imbuh Sunardi.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kepala Desa Lukmanto, tokoh adat H.Sunarko, Sekdes, Ketua BPD, tokoh masyarakat dan lainnya.
Sementara itu kepala Desa Seren Lukmanto mengapresiasi kegiatan
tersebut, menurutnya kegiatan tersebut dapat memberikan contoh bagi dusun yang lain. Kegiatan yang positif Tirakatan Suroan dapat mempererat
tenggang rasa dan kerukunan antarwarga.
"Kegiatan ini dapat dijadikan contoh yang baik bagi dusun yang lain,
kegiatan ini bisa membuat anak-anak sejenak melupakan gadget dan dapat
mempelajari adat Jawa, supaya kita tidak melupakan adat yang baik dari
para leluhur," urai Lukmanto. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar