175 Benda, Ada Lingga, Yoni, Ganesha, Trimukti maupun Batuan Andesit Menhir
Resesi watu purba Museum Tosan Aji |
Tradisi Reresik Watu Purba dilakukan dengan diawali pawai dari dalam gedung Museum Tosan Aji, lalu berjalan kaki dengan membawa panjangilang yang berisi bunga dan lap menuju lokasi benda purbakala dan setelah sampai baru dilakukan upacara pembersihan benda purbakala.
Ada sebanyak 175 benda purbakala yang ada di Museum Tosan Aji Purworejo yang dibersihkan dalam kegiatan itu, yaitu terdiri dari Lingga, Yoni, Ganesha, Trimukti dan lainnya. Termasuk benda budaya tertua yaitu batu andesit Menhir yang dulu pernah menjadi objek pemujaan di masa pra sejarah dari Desa Semagung Kecamatan Bagelen.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih, saat ditemui di lokasi kegiatan mengatakan, bahwa tanggal 14 Juni 2022 merupakan Hari Purbakala Nasional.
Dikatakan, salah satu tugas dari kebudayaan adalah menginfokan kepada seluruh masyarakat, maka kegiatan itu merupakan salah satu langkah pasti yang dilakukan dan diharapkan di tahun-tahun mendatang akan menjadi event tahunan.
"Sehingga bisa kita alih dengan kerjasama dengan anak-anak jadi ketika nanti prosesi reresiknya ini akan bisa dilakukan oleh pengunjung tidak hanya dari kita," ujarnya.
Dijelaskan, kegiatan itu selain untuk mengisi peringatan Hari Purbakala Nasional, juga untuk mewujudkan rasa menghargai dari temuan benda-benda purbakala yang sudah ditemukan, karena ternyata benda purbakala itu bukan sesuatu yang bersifat kuno saja tapi semuanya merupakan sumber kehidupan.
Terkait panjangilang yang dibawa untuk tempat bunga dalam prosesi itu yang diartikan sebagai haruman dimaksud akan menjaga tidak hanya sampai bersih-bersihnya, tapi kemudian bagaimana itu akan dijaga harumnya dan akan menjaga proses pembersihan yang maksimal sehingga bunga itu dimaksudkan untuk mempermudah menciptakan bau harum.
"Kalau yang panjangilang ini juga merupakan suatu kerajinan tradisional yang semakin hari akan semakin punah dan ini kita coba untuk kita pertahankan dengan cara ini. Prosesinya hanya dilakukan oleh delapan orang di depan yang membawa panjangilang kemudian delapan orang lagi yang membawa kain lap, jadi prosesinya mereka berjalan dari dalam museum Tosan Aji kemudian menuju benda-benda purbakala lalu mereka berproses dari membersihkan dahulu pakai lap kemudian baru bunga diletakkan," lanjutnya.
Pemberian bunga, tambahnya, diartikan ketika sudah bersih disempurnakan
dengan bau harum seperti kalau manusia mandi disempurnakan dengan sabun
kemudian ketika keluar maka baunya tetap harum. (*/widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar