Sosialisasi Pola Asuh Anak dan Remaja Gelaran TP PKK Purworejo
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID - Pesatnya perkembangan dunia digital memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pola asuh anak. Situasi ini juga harus direspon dengan cepat
dan tepat oleh orang tua dalam mengasuh anak-anaknya agar pergeseran
zaman tersebut tidak berdampak negatif bagi perkembangan anak. Sosialisasi gelaran TP PKK Purworejo
Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital ( Paraaredi) yang dilaksanakan TP PKK Purworejo, baru-baru ini. Sosialisasi yang menghadirkan narasumber dari Polres dan DPRD Kabupaten Purworejo tersebut diikuti kader penggerak PKK di Purworejo.
Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo Dra Erna Setyowati Said Romadhon mengatakan, setiap perkembangan anak akan menjadi tahapan yang sangat penting untuk mewujudkan generasi yang berkualitas, berakhlak dan bertaqwa.
"Karenanya pertumbuhan anak sejak dalam kandungan sampai usia 18 tahun sangat tergantung bagaimana orang tua, keluarga dan lingkungan sekitarnya memperlakukan dan mengasuhnya," tandasnya.
Selama ini kata Erna Said, pengasuhan anak dianggap sebagai pengetahuan dan keterampilan yang alami atau terjadi begitu saja ketika mereka menjadi orang tua. Dengan demikian, banyak orang tua merasa bahwa mendidik anak tidak perlu dipelajari pasti ketika menjadi orangtua otomatis akan dapat melakukannya.
"Padahal saat ini di mana arus teknologi informasi yang berkembang sangat cepat dan terbukanya sekat budaya sangat mempengaruhi kehidupan kita terlebih pada perkembangan anak dan remaja," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Kabupaten Purworejo Muharomah mengatakan, sebelum jauh membahas pola asuh anak dan remaja, maka yang harus diperbaiki terlebih dahulu adalah orang tua itu sendiri, di mana pribadi orang tua sebelum melahirkan anaknya diupayakan orang tuanya harus lebih baik.
"Orang tua tampil sebagai panutan atau role model sehingga anak yang lahir nantinya menjadi anak yang baik. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang unggul pula," tutur Muharomah.
Menurutnya, setelah menjadi orang tua yang baik, maka yang tak kalah pentingnya diperhatikan adalah keluar masuknya keuangan dan sumber makanan yang sehari hari diberikan kepada anak pastikan dari sumber yang halal dan berkah supaya anak dapat tumbuh berkembang sehat dan penuh berkah .
"Meskipun tiap orang tua berbeda dalam cara mengasuh anaknya, namun tujuan utama orang tua dalam mengasuh anak adalah sama yaitu untuk mempengaruhi, mengajari dan mengontrol setiap anak tidak terkecuali anak-anak yang masih di bawah umur 17 tahun dan juga para remaja," tandasnya.
Sementara Kapolsek Purworejo AKP Bruyi Rohman Warsito SH MH menambahkan, dampak negatif sosial media terkadang anak bisa menjadi pelaku ataupun korban dapat dilihat dengan banyaknya kasus yang berawal dari bermain handphone dan media sosial pada tahun 2019 terdapat 23 kasus, tahun 2020 terdapat 27 kasus dan pada tahun 2021 ada 30 kasus.
"Jika dilihat dari banyaknya kasus tersebut maka dapat disimpulkan betapa besarnya dampak negatif dari sosial media di lingkungan kita. Pada tahun 2022 ini kasus yang marak terjadi adalah penipuan online sehingga sebelum melakukan transaksi ataupun transfer dana sebaiknya kita pastikan dulu profil dari yang bersangkutan untuk meminimalisir terjadinya penipuan online," tandasnya.
Ketua penyelenggara Widyowati Sukmo Widi menjelaskan, kegiatan Paaredi bertujuan meningkatkan peran keluarga/orangtua
dalam membentuk dan membangun karakter setiap anggota keluarga dengan
penerapan pola asuh yang tepat. Juga untuk mengedukasi masyarakat
terutama anak dan remaja agar lebih bijak dan cerdas dalam bermedia
sosial.
Kegiatan ini nantinya ditindaklanjuti dengan mengadakan evaluasi
dan lomba administrasi Paaredi tingkat Kabupaten Purworejo untuk
menentukan 6 nominasi dan nominasi peringkat pertama akan diajukan ke
tingkat Provinsi Jawa Tengah. (*/aspi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar