Mengadu ke Dewan, Komisi IV dalam Waktu Dekat Datangi Lokasi Kejadian
Kepala SMPN 26 Purworejo Kusnan |
Kadinas yang baru menjabat tersebut, hadir dalam agenda penilaian kinerja kepala sekolah. Namun saat melihat ada anak tertidur di dalam kelas, Kadinas meluapkan kemarahannya dengan ekspresi berlebihan. Kejadian tersebut menimbulkan trauma bagi anak hingga dewan guru karena hal itu terjadi di hadapan kepala sekolah, guru, komite bahkan ada dua orang siswa yang turut menyaksikan.
Kepala SMPN 26 Kusnan Kadari MPd saat dimintai konfirmasi di kantornya, Kamis (24/3/2022) menyayangkan adanya kejadian tersebut. Kusnan mengatakan, apa yang dilakukan Kadinas tersebut jauh dari etika yang dijunjung tinggi dunia pendidikan.
Kusnan menambahkan, meskipun maksud dari Kadinas mungkin baik, namun cara yang digunakan tidaklah tepat. Menurut dia, menyikapi anak yang tertidur di dalam kelas tidak bisa reaksioner apalagi dengan bahasa kemarahan yang tidak beretika dan tidak sesuai dengan pendekatan psikologi pendidikan maupun psikologi anak.
"Saat kami tanya, anak yang tertidur itu tidak tidur. Namun menahan sakit karena perutnya keram. Mau izin keluar tidak berani," kata Kusnan.
Selain itu, Kusnan juga menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) anak yang masuk ke SMPN 26 itu berasal dari 8 kecamatan sekitar. "Itu pun sebagian besar adalah anak-anak yang sudah mendaftar di sekolah lain, namun tidak diterima. Jadi bisa dibayangkan bagaimana kondisi sekolah kami yang butuh perlakuan khusus dalam menangani persoalan anak. Tidak bisa dengan marah-marah seperti itu," beber dia.
Kusnan berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi di lembaga pendidikan di wilayah Kabupaten Purworejo. Ia juga meminta agar kepada Kadinas dapat menyadari kekeliruannya dan meminta maaf.
"Kejadian tersebut merupakan preseden buruk bagi dunia pendidikan di Purworejo," tandasnya.
Sementara itu, Kadinas Pendidikan dan Kebudayaan Wasit Diono saat dimintai konfirmasi menyampaikan bahwa apa yang terjadi di SMPN 26 itu intern Dinas Pendidikan. Apa yang ia lakukan adalah bentuk tanggung jawab dan pembinaan terhadap guru yang bernaung di bawah dinas yang ia pimpin.
"Jadi saat saya ke sana, saya melihat ada anak tidur. Saat itu sedang TUC. Dua orang pengawas ada juga di sana. Anak itu kemudian saya bangunkan. Saya kemudian ke kantor. Guru pengawas saya minta untuk ke kantor dan saya berikan teguran di sana. Saat itu saya tidak tahu kalau ada siswa juga di kantor. Yang jelas itu merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab dari dinas untuk memberikan pembinaan. Jangan sampai ada guru melakukan pembiaran terhadap anak yang tidur. Tanggung jawab mendidiknya dimana? Jadi kalau tidak terima ya silakan," ucapnya.
Abdullah |
“Minggu depan kita agendakan datang ke lokasi kejadian untuk mendapatkan
keterangan yang lebih jelas,” tegas Abdullah-politisi Nasdem. (*/dnl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar