PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID - Sangat disadari era sekarang era digital yang hampir semua lini
memanfaatkan keberadaan internet. Seperti belajar mengajar, pelayanan,
bisnis, informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Dengan lalu lalangnya
penggunaan internet, juga harus memperhatikan kehatia-hatian. Terutama
data pribadi, jangan mudah dishare akan merugikan diri sendiri. Pelatihan yang dibuka Kepala DPPPAPMD
Hal tersebut ditegaskan Kepala Bidang Teknologi Informatika Statistik dan Persandian Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Rahayu Slamet ST MEng sebagai narasumber pada Pelatihan Trust and Safety Training Internet yang berlangsung di Heroes Spark Purworejo, Selasa (15/2/2022).
Kegiatan dalam rangka Hari Jadi ke-191 Kabupaten Purworejo tersebut, dibuka Kepala Dinas PPPAPMD Kabupaten Purworejo Laksana Sakti AP MSi yang sekaligus mengharapkan, melalui kegiatan pelatihan, supaya anak-anak sekolah dapat menggunakan internet yang sehat dan aman serta bijak dalam bermedsos.
Sehingga harapannya setelah mengikuti pelatihan, anak-anak dan pendamping dapat menerapkan dan menginformasikan kepada teman sebaya baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Rahayu Slamet dalam lanjutan materinya menjelaskan, data pribadi yang disare seperti KTP, KIA, alamat rumah dapat disalahgunakan orang lain. "Kita harus hati-hati dalam menggunakan media sosial. Jangan menggunakan wifi publik, karena admin bisa meretas data pribadi pengguna. Juga jangan membuat password yang menggunakan tanggal lahir, dan NIK, karena akan lebih mudah dilacak,” paparnya.
Menurut Rahayu Slamet, dalam menginstal aplikasi harus pilih-pilih jangan sembarangan. Termasuk jangan membagikan (share) data atau informasi yang sifatnya privasi maupun informasi yang belum diketahui kebenarannya yang bisa disebut hoax. Karena akan bisa dikenakan sanksi hukum dalam UU ITE yaitu menyebarluaskan informasi tidak benar.
“Jika kita melihat komunitas ini, mungkin anak SMA bahkan anak SMP sudah mahir menggunakan gadget. Ini bagus karena perkembangan teknologi yang pesat, tetapi bisa sebagai ancaman jika tidak hati-hati dalam menggunakan gadget. Maka bijaksanalah dalam menggunakan gadget,” tandas Rahayu Slamet.
Sementara itu Kabid PPPA Widiati SIP MAP melaporkan, kegiatan pelatihan
Trust and Safety Training Internet bertujuan meningkatkan
pemahaman dalam penggunaan internet sehat dan aman serta bijak dalam
bermedia sosial. Peserta 100 anak yang dibagi dalam dua tahap yaitu
tahap awal 50 anak yang terdiri dari perwakilan dari beberapa sekolah
SMP Negeri, supaya tidak berkerumun sehingga tetap menerapkan prokes.
Di samping kegiatan pelatihan, juga dilaksanakan penyerahan simbolis
bantuan pendidikan bagi anak yang kehilangan salah satu atau kedua
orangtuanya karena Covid-19. Bantuan yang diberikan kepada 49 anak itu
merupakan program kerjasama Yayasan Setara Semarang dengan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, dan Fakultas
Kedokteran Uninersitas Diponegoro. (*/aspi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar