Pegiat Sosial Harjanto Galang Dana Memberi Bantuan
Harjanto saat mengecek rumah relokasi |
Warga yang tinggal belum mampu memasang listrik secara mandiri lantaran terkendala biaya akibat pandemi Covid-19. Hal itu mengundang perhatian dari salah satu pegiat sosial bernama Harjanto atau yang biasa dipanggil Ki Lurah Offroad, warga Desa Kaliboto Kecamatan Bener, dengan menggalang dana dirinya berupa memberikan bantuan aliran listrik bagi rumah relokasi tersebut.
"Hari ini, kami bersama petugas PLN Purworejo dan pihak Pemerintah Desa Wonotopo melakukan survai untuk assesment dan memperkirakan kebutuhan biaya untuk pemasangan listrik baru bagi 10 rumah relokasi," ungkap Harjanto yang juga sebagai Ketua Dewan Pengawas Indonesia Offroad Federation (IOF) Pusat, saat ditemui dilokasi pada Kamis (23/12/2021).
"Budgetingnya kan juga tidak ada, kita kan sebagai masyarakat yang peduli, berusaha mencarikan donasi, saya harap dalam waktu dekat rumah relokasi ini bisa teraliri listrik," harapnya.
Disampaikan, untuk mewujudkan itu, pihaknya juga langsung menggandeng PLN untuk menghitung berapa dana yang dibutuhkan untuk mengaliri listrik untuk rumah relokasi di Desa Wonotopo. Jumlah keluarga yang direlokasi di area tersebut terdapat 10 rumah dan 10 keluarga. Dari keterangan PLN untuk mengaliri listrik di area rumah relokasi membutuhkan 2 tambahan tiang listrik.
"Nanti donasi langsung kita serahkan ke PLN dan langsung segera digarap untuk pemasangan listrik. Sebenarnya yang direlokasi ada 15 KK tapi yang mau pindah ke tanah relokasi Pemda hanya 10, dan sisanya menempati tanah milik pribadi," katanya.
Dari pertama relokasi, lanjutnya, sampai sekarang sudah hampir satu tahun daerah rumah relokasi Desa Wonotopo belum teraliri listrik. "Donasi sudah terkumpul tinggal nanti eksekusi pemasangan," sebutnya.
Salah satu warga penghuni rumah relokasi, Febri Listiana, menjelaskan, dirinya mulai pindah dan tinggal di rumah relokasi itu sejak sebelum lebaran tahun 2021 lalu, dimana rumah tempat tinggalnya terkena bencana tanah bergerak dan memaksa dirinya bersama keluarga untuk pindah dari rumaj sebelumnya.
"Dulu saya tinggal di RT 6 sekarang pindah di rumah relokasi yang berada di RT 1 RW 6, dulu juga hanya diberikan bantuan senilai Rp 25 juta untuk dibangun rumah di lokasi relokasi ini dan memang sampai sekarang belum ada penerangan karena belum ada biaya untuk memasang sendiri, saya berharap bantuan aliran listrik ini bisa segera terwujud," harapnya.
Sementara itu, Kades Wonotopo, Amat Kozaki, menyampaikan terimakasih atas bantuan aliran listrik yang akan diberikan untuk warganya. Dijelaskan bencana yang menyebabkan rumah para warga direlokasi itu terjadi pada tahun 2018.
"Dulu pada tahun 2018 awalnya tanah itu retak, kemudian ditangani dinas dan hasilnya disiapkan tanah untuk relokasi, tanah relokasi ini tadinya milik warga tapi sudah dibeli oleh Pemda," jelasnya.
Dari adanya pengalaman tanah bergerak itu, lanjutnya, para warga
sekarang lebih berhati-hati untuk mengantisipasi kebencanaan di desanya.
"Kalau hujan lebih dari dua jam pokoknya warga harus mulai waspada dan
harus mengungsi, karena dulu waktu ada bencana itu kita memang belum
tahu harus bagaimana, sekarang juga masih ada daerah yang rawan dan
berpotensi bencana disini," terangnya. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar