Untuk Tingkatkan Hasil Pertanian, Harapkan BBWSO Cepat Tanggap
Normalisasi sungai yang dilakukan delapan desa di Kecamatan Pituruh-Purworejo (koim/kj) |
Kendati normalisasi sungai tersebut menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) yang berkantor di Yogyakarta, namun karena tak kunjung ada reaksi, hingga Pemdes dari delapan desa di Pituruh melakukan aksi normalisasi sendiri.
Diakui, sudah beberapa kali diajukan agar BBWSO melakukan normalisasi karena sungai yang dangkal, namun tak kunjung bereaksi.
Demi peningkatan hasil pertanian, 8 desa di Kecamatan Pituruh rela melakukan normalisasi |
"Terima kasih Pemdes Karanggetas yang berinisiatif melakukan normalisasi sungai demi hasil pertanian yang baik. Diharapkan BBWSO juga tanggap, melakukan normalisasi atau membenahi kawasan sungai," harap warga Karanggetas yang ditemui media ini.
"Anggaran yang diperlukan untuk normalisasi sungai di Kembangkuning sebesar Rp 10 juta. Masyarakat sudah pusing memikirkan kebanjiran akibat dangkalnya sungai. Setiap tahunnya gagal panen, makanya harus dilakukan normalisasi," ungkap Kades Kembangkuning, Supriyati.
"Kami berharap agar BBWSO maupun Probolo bisa menengok dan memperbaiki
sungai-sungai yang sudah dangkal agar dinormalisasi semaksimal mungkin," harap Supriyati.
Diharapkan pula agar dibangun talud untuk wilayah persawahan. Demikian pula untuk wilayah Desa Petuguran, juga dilakukan normalisasi sungai. Pemdes Petuguran juga mengharapkan dibangun talud, aga tidak terjadi longsor. (*)
penulis : ngabdiri koim
editor : tomo widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar