Jadikan Popongan-Banyuurip sebagai Desa Binaan DSA
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bersama PT Astra International Tbk
melakukan kunjungan ke Desa Popongan Kecamatan Banyuurip, Purworejo,
Jawa Tengah dan melepas ekspor bulu mata palsu ke negara Turki,
Zimbabwe dan Amerika Serikat. Direktur PEN bersama Astra menyempatkan mengunjungi Pasar Umpet Desa Popongan
Ekspor ini dilakukan oleh PT Diva Prima Cemerlang, yang merupakan fasilitator bulu mata palsu Desa Sejahtera Astra (DSA) di Purwerejo. Pelesapan ekspor secara simbolis dilakukan langsung oleh Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor pada Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Marolop Nainggolan, bersama Head of CSR PT Astra Internasional Tbk Bondan Susilo.
Pelepasan ekspor ditandai pemotongan pita di sebuah kendaraan box pengangkut bulu mata palsu di halaman kantor PT Diva Prima Cemerlang yang berada di Desa Popongan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Senin (27/9/2021).
"Pelepasan ekspor ini merupakan salah satu hasil kerja sama Ditjen PEN
Kemendag dan PT Astra International Tbk dalam program pengembangan ekspor produk unggulan desa yang ditandatangani pada 28 Juli 2021
lalu," ungkap Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop
Nainggolan, saat ditemui usai pelepasan ekspor. Berbagai produk khas terdapat di Pasar Umpet Desa Popongan (foto widarto for kabarjateng)
Dalam kerja sama itu, lanjutnya, kedua pihak berkomitmen meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 755 desa dalam program DSA agar berdaya saing dan mampu berkompetisi di pasar global.
“Dengan dilakukannya pelepasan ekspor ini, diharapkan dapat memacu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di level desa lainnya untuk lebih semangat berkarya dan ikut memasuki pasar internasional,” harapnya.
Dikatakan, DSA Purworejo merupakan salah satu kawasan desa yang telah memberdayakan lebih dari 200 masyarakat lokal di tiga desa dalam memproduksi bulu mata palsu. Sebelumnya, DSA Purworejo melalui PT Diva Prima Cemerlang juga telah melakukan ekspor bulu mata palsu ke beberapa negara, seperti Inggris, Prancis, Belgia, Ceko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Nigeria dan Kolombia.
Marolop Nainggolan berharap ekspor bulu mata palsu yang perdana untuk di Kabupaten Purworejo ini akan terus berlanjut dan mendapatkan repeat order dengan jumlah transaksi yang lebih besar dan negara tujuan ekspor yang semakin bertambah.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020, Indonesia merupakan eksportir bulu mata palsu kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar 387,6 juta dolar AS dengan pangsa pasar di dunia sebesar 8,47 persen," ujarnya.
Head of CSR PT Astra Internasional Tbk, Bondan Susilo, mengatakan, Astra International Tbk memiliki program kontribusi sosial di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan.
"Di salah satu bidang kewirausahaan ini adalah Desa Sejahtera Astra yang ini adalah untuk memajukan produk unggulan pasar pedesaan dan kita dibantu oleh beberapa kementerian yang salah satunya adalah Kementrian Perdagangan untuk tujuan ekspor. Kita sekarang total 930 DSA di 34 provinsi dan sekarang kita targetkan tahun ini ada 100 Desa Sejahtera Astra untuk ekspor," jelasnya.
Dikatakan, bagi desa yang telah bergabung akan diberikan pelatihan dan pembinaan, setelah itu DSA juga akan dikuatkan dari sisi kelembagaan dengan membantu usahanya salah satunya menjadi koperasi, setelah usahanya maju baru akan difasilitasi pemasaran dengan dicarikan pasar di luar negeri dan jika untuk meningkatkan kapasitas produksinya maka akan dibantu fasilitasi alat produksinya.
"Kita setiap tahun ada yang namanya pilihan Desa Sejahtera Astra baru, kita bekerja sama dengan Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal untuk nanti dipilih dari 34 provinsi itu mana lagi yang potensial," ujarnya.
Untuk di Purworejo, lanjutnya, baru produksi bulu mata palsu yang menjadi pilot projek perdana untuk ekspor, selanjutnya akan ada porang dan lainnya. Sementara itu, CEO DSA Purworejo, Dewi Eka Harlasyanti, mengaku senang dengan pelepasan ekspor perdana bulu mata palsu di Purworejo.
"Semoga ini bisa diikuti oleh UMKM-UMKM lain yang ada di Purworejo, dengan potensi produksi yang ada dengan dibantu Kementrian untuk bisa ekspor ke keluar negeri," katanya.
Selain melepas ekspor bulu mata palsu, Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional bersama PT Astra International Tbk dan rombongan juga
mengunjungi pasar umpet di Desa Popongan. Mereka berkesempatan melihat
berbagai hasil produksi UMKM Purworejo dan melakukan diskusi bersama
serta workshop UMKM dengan tema Desa Sejahtera Astra dukung UMKM naik
kelas dan ekspor. (*/widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar