PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID - Bertempat di kantor UPT Pemeliharaan Jaringan Irigasi (PJI) Kabupaten Purworejo, Sabtu (3/4/2021) malam digelar tasyakuran dan doa bersama yang diikuti para Kepala Desa dan Lurah maupun perwakilan warga se-Kecamatan Banyuurip. Untuk mujadahan, dipimpin Kepala Desa Popongan, Miftachuzzaman. Doa bersama para kades se-Kecamatan Banyuurip di UPT PJI Purworejo
Hadir pada kegiatan itu, Kepala UPT PJI bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Purworejo Edi Nur Widyoko dan jajarannya. Dalam kesempatan itu, Ketua Polosoro Kecamatan Banyuurip Cahyo Saptono menegaskan, perjuangan para kades dan masyarakat tani di Kecamatan Banyuurip akhirnya membuahkan hasil positif.
"Alhamdulillah, perjuangannya berhasil. Terkait proyek Daerah Irigasi (DI) Kedung Putri, di mana proyek merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, waktunya bersamaan dengan musim tanam II. Perjuangan kami, agar kebutuhan air bagi petani tidak terganggu, akhirnya berhasil," sebut Cahyo Saptono yang juga Kepala Desa Condongsari.
"Nah, malam ini digelar doa bersama, tasyakuran atas keberhasilan itu. Harapannya pasokan air bagi petani di Kecamatan Banyuurip dapat lancar, hasil tanamnya juga baik. Dan proyek DI Kedung Putri juga berjalan baik, jadi kesemuanya berjalan dengan baik," imbuh Cahyo Saptono.
Pihaknya mengaku akan memantau dengan melibatkan para kepala desa se-Kecamatan Banyuurip, agar kebutuhan air bagi masyarakat tani benar-benar tersalurkan dengan baik.
Sedangkan Edi Nur Widyoko menyambut positif dilakukannya pertemuan tersebut, menambah tali silaturahim yang erat dengan kepala desa bersama perangkat dan masyarakat luas lainnya.
"Sudah ada kesepakatannya. Semoga proyek berjalan lancar, dan masyarakat tani yang membutuhkan air pada musim tanam II ini juga tidak terganggu," tegas Edi yang menambahkan, pihaknya bekerja sebagaimana kesepakatan yang sudah disepakati bersama dan tidak bisa diintervensi pihak manapun.
Salah satu kepala desa yang ditemui media ini, Teguh Susanto SH, mengakui bersama para kades lainnya memantau dan mengawal hasil kesepakatan, agar pasokan kebutuhan air bagi para petani tidak terganggu.
"Sebagaimana kesepakatannya, yang pada intinya proyek berjalan tanpa mengganggu kebutuhan air bagi petani. Bersama para kades, kami terus memantau," sebut Teguh Susanto-Kepala Desa Banyuurip yang juga Ketua Glondongan bagian tengah. (kj)
Berikut mengenai kesepakatan bersama yang ditandatangani di kantor UPT PJI Purworejo pada 31 Maret 2021 lalu.
1. Penundaan pematian air disepakati sampai 15 Juni 2021, kistdam dapat dipasang dengan syarat tidak mengganggu debit/kebutuhan air.
2. Per 16 Juni sampai dengan akhir MT III, jadwal pematian air disepakati 2 minggu mati - 36 jam mengalir (Sabtu sore - Senin sore). Untuk mengejar ketertinggalan progres fisik konstruksi yang tertunda.
3. Apabila debit air tidak mencukupi untuk kebutuhan seluruh area, pembagian air ditentukan oleh UPT PJI Purworejo.
4. Hari Raya Idul Adha 3 hari mengalir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar