Pelaksanaan seminar hasil Penelitian Tindakan Kelas SMPN 29 Purworejo (ist/kj) |
Sementara guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan sangat penting dalam mencapai visi tersebut. Profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru dituntut melaksanakan pengembangan profesi. Salah satu cara pengembangan profesi guru adalah publikasi ilmiah.
Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Guru dan Angka Kreditnya, guru dituntut melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Salah satu unsur PKB subunsur Publikasi Ilmiah (PI) adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dapat diakui dan memenuhi syarat untuk penilaian angka kredit, harus diseminarkan atau melalui publikasi ilmiah. SMPN 29 Kabupaten Purworejo sukses menyelenggarakan kegiatan Seminar Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas.
Untuk tema seminar pendidikan adalah Guru Kreatif, Inovatif dan Inspiratif Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. “Kegiatan seminar hasil Penelitian Tindakan Kelas, kami selenggarakan dengan tujuan neningkatkan kualitas profesi pendidik melalui publikasi ilmiah dalam bentuk presentasi hasil Penelitian Tindakan Kelas pada forum ilmiah. Juga menyegarkan pengetahuan dan wawasan pendidik akan kompetensi pedagogik dalam tugas akademiknya,” beber Kepala SMPN 29 Purworejo Tujiman SPd.
“Memfasilitasi para pendidik SMP di Subrayon
03 Purworejo (Kawedanan Loano) yang akan mempublikasikan Laporan Hasil Penelitian
Tindakan Kelas melalui seminar.
Dengan kegiatan ini, juga menginspirasi
guru lebih kreatif menulis dan mempublikasikannya. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh guru
dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolahnya,” imbuh Tujiman.
Sambutan Kepala SMPN 29 Purworejo Tujiman saat kegiatan seminar (foto ist/kj)
Masih kata Tujiman, digelarnya seminar hasil Penelitian Tindakan Kelas, juga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan memperluas wawasan kepala sekolah dalam mengembangkan menejerial sekolah.
Melalui seminar hasil Penelitian Tindakan Kelas, diharapkan
dapat menjadi ajang peningkatan kualitas profesi pendidik, sarana pengembangan
diri pendidik, peningkatan kesejahteraan pendidik dan terminalnya pada
peningkatan prestasi belajar peserta didik.Sambutan Pengawas Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Purworejo
“Kami patut berbangga, semua berjalan lancar.dengan kerja sama yang baik. Seminar hasil Penelitian Tindakan Kelas ini, berlangsung di aula SMPN 29 Purworejo. Tepatnya Sabtu 10 April 2021 mulai pukul: 10.00 – 12.30 WIB,” papar Tujiman yang didaulat memberi sambutan saat kegiatan berlangsung.
Ada dua pemakalah dalam kegiatan, yaitu Estu Widiyana Kasih MMPd, dengan judul makalah "Molar Em-Ping untuk. Meningkatkan Hasil Belajar Kompetensi Pengolahan Siswa Kelas IXB” Tahun Pelajaran 2019/2020 SMP Negeri 29 Purworejo.
Pemakalah kedua,
yaitu Misnah MPd degan judul "Pendekatan AKIK untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Teks Cerita Inspiratif bagi Peserta Didik Kelas IX-B SMP Negeri 29 Purworejo Tahun Pelajaran
2020/2021".
Sebagai peserta seminar
hasil laporan Penelitian Tindakan Kelas, adalah guru-guru dari SMPN 29
Purworejo sebanyak 24 orang, guru SMPn 25 Purworejo 2 orang, dan guru SMP
Barata Bener 1 orang. Juga dihadiri pengawas dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan
dan Olahraga Kabupaten Purworejo, Drs Subkhan MPd. Sesi tanya jawab dalam kegiatan seminar hasil Penelitian Tindakan Kelas (foto ist/kj)
Sebagai narasumber yaitu
Kepala SMPN 6 Purworejo Teguh Widodo MPd, Kepala SMPN 25 dan Kepala SMPN 29
Purworejo.
Dalam pengantar seminar, ketua panitia Hartanto SPd menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi semua pihak dalam kegiatan ilmiah di SMPN 29 Purworejo.
“Kegiatan ilmiah merupakan forum yang sangat tepat sebagai sarana pengembangan profesi kita sebagai guru. Di dalam forum ini kita dapat mengembangkan ilmu dan wawasan kita dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, khususnya yang berkaitan dengan tupoksi kita dalam mendidik dan mencerdaskan anak-anak bangsa. Di sisni kita juga dapat menemukan masalah dan sekaligus mendapatkan solusi tepat untuk mengatasinya,” jelas Hartanto.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah Tujiman berharap seminar menjadi ajang menumbuhkembangkan kreativitas, inovasi sebagaimana tema kegiatan.
“Kegiatan juga tidak puas sampai di sini, insyaallah akan bermunculan PTK dan hasil karya ilmiah yang lain sebagai bukti besarnya inspirasi bagi para peserta seminar. Kecuali pengembangan kreativitas dan inoasi, para guru juga menikmati kesejahteraan hidup berupa kenaikan pangkat yang lancar. Semoga,” kata Tujiman.
Sedangkan Pengawas Drs Subkhan MPd mengharapkan para pendidik dan tenaga kependidikan di SMPN 29 Purworejo khususnya dalam melaksanakan tugas-tugas pokok sehari-hari dalam zaman kemajuan informasi dan teknologi, selalu memperhatikan kopetensi pendidikan abad 21, yakni berpikir kritis dan karakter.
Ada karakter religius, sosial, dan kinerja. Karakter religius seperti iman, jujur, dan takwa, serta berakhlak mulia. Karakter sosial seperti sopan santun, dermawan dan gotong rooyong. Karakter kinerja seperti ulet, komit dan disiplin.
Sekilas mengenai makalah Estu Widiyana Kasih, dengan judul Molar Em-Ping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kompetensi Pengolahan Siswa Kelas IXB SMPN 29 Purworejo.
Bermula dari hasil belajar siswa yang kurang memuaskan, Estu berkreasi menggunakan model pembelajaran Mind Mapping untuk menarik perhatian dan motivasi siswa. Ternyata model ini benar-benar ampuh meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketuntasan siswa rata-rata 33% pada awal menjadi 76,25% pada siklus I dan 93,50% pada siklus II.
Sementara Misnah, dengan judul Pendekatan AKIK untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teks Cerita Inspiratif bagi Peserta Didik Kelas IXB SMP Negeri 29 Purworejo Tahun Pelajaran 2020/2021.
Penggunaan pendekatan AKIK tidak kalah efektifnya dengan pemakalah pertama. Misnah, M.Pd. mengklaim pendekatan ini dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dari 47,8% pada awal menjadi 85,92% pada akhir pembelajaran. Hasil belajar juga meningkat cukup signifikan, yakni dari ketuntasan belajar awal 60,7% menjadi 85,7%.
Sebagai kesimpulan, pendekatan/model pembelajaran yang dilakukan pemakalah semuanya efektif meningkatkan hasil belajar. Kedua pemakalah merekomendasikan pendekatan/model masing-masing untuk digunakan pada waktu pembelajaran karena memang terbukti efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada guru dapat memanfaatkan pendekatan/model ini dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya. Akan tetapi, alangkah baik jika para guru dapat menemukan pendekatan/model baru karena tiap pendeaktan/model pembelajaran akan berbeda jika digunakan pada waktu, kompetensi, dan pengguna yang berbeda. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar