Jadi Destinasi Wisata Dadakan, Pemkab juga Usulkan Overpass di Kecamatan Purwodadi
Bupati Purworejo Agus Bastian saat meresmikan Overpass Tlogogondo-Butuh (foto hms)
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID -
Setelah membutuhkan waktu selama empat tahun pengerjaan,
pembangunan perlintasan tidak sebidang (Overpass Tegalgondo) Desa
Tlogogondo Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo Jawa Tengah akhirnya
secara resmi dioperasikan.
Peresmian ditandai penandatanganan prasasti proyek pembangunan oleh Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM, didampingi Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya MSc, Kamis (7/1/2021).
Turut hadir secara virtual, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Ir Zulfikri MSc DEA dan anggota Komisi V DPR RI Ir Sudjadi. Peresmian juga dihadiri Forkopimda, Sekda Purworejo dan sejumlah pejabat terkait.
Dirjen Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, pelaksanaan pekerjaan pembangunan Overpass Tegalgondo bertujuan mendukung program pemerintah dalam upaya peningkatan keselamatan perjalanan kereta api dengan menghilangkan perlintasan sebidang.Sesuai dengan amanah Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Pasal 91 Ayat 1, bahwa perpotongan antara jalur kereta api dan jalan dibuat tidak sebidang. Kegiatan pembangunan overpass yang menggunakan teknologi Corrugated-Mortar Busa Pusjatan (CMP) itu merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Purworejo.
“Dengan telah dihapusnya perlintasan sebidang antara kereta api dengan jalan raya ini diharapkan memberikan manfaat, di antaranya dapat meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan raya,” kata Zulfikri.
Overpass Tlogogondo yang megah menjadi destinasi wisata dadakan bagi warga sekitar
Bupati Agus Bastian mengatakan, pembangunan overpass ini merupakan
solusi untuk meningkatkan perjalanan kereta api dan dapat menjadi salah
satu model dalam menangani permasalahan perlintasan sebidang bagi daerah
lain.
Bahkan saat ini, Overpass Tegalgondo telah menjadi destinasi wisata dadakan bagi masyarakat. Menurutnya, Overpass Tegalgondo menjadi bangunan yang sangat megah dan menonjol dibanding sekitarnya, sehingga menarik perhatian warga untuk melihat dari dekat dan berswafoto.
“Overpass ini tidak hanya sebagai perlintasan, tetapi juga sebagai destinasi wisata dadakan. Hanya saja ke depan perlu ditata sedemikian rupa, agar fungsi utamanya sebagai jalur transportasi tidak terganggu,” kata Bupati.
Bupati menambahkan, Pemkab telah mengusulkan pembanguan Overpass di Kecamatan Purwodadi. Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk mengusulkan pembangunan Overpass di kecamatan lain, yang dilintasi oleh kereta api dengan perlintasan jalan sebidang. “Selain di sini, usulan kita juga di Purwodadi tepatnya Desa Plandi. Mudah-mudahan tahun 2021 ini dapat terealisasi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi akses mobilitas sehari-hari masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya MSc menjelaskan jika pembangunan Overpass Tegalgondo menggunakan pendanaan APBN (SBSN) dengan total anggaran sebesar Rp 53.329.381.000,- yang dibagi menjadi 2 tahap penganggaran.
Tahap I Tahun Anggaran 2017 - 2020 dengan total anggaran sebesar Rp.
27.554.590.000,- dan Tahap II Tahun Anggaran 2020 dengan total anggaran
sebesar Rp. 25.774.791.000,-.
“Dengan diresmikannya Overpass Tegalgondo ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada masyarakat Kabupaten Purworejo, dan kedepannya
dapat mengurangi angka kecelakaan di perlintasan sebidang,” kata
Sumarjaya. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar