Ajak Cegah Penyebaran Hoax dan Ujaran Kebencian
Dina Soetomo |
Hal ini juga disuarakan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kabupaten Purworejo, dengan koordinatornya Dina Soetomo. Kepada kabarjateng Sabtu (5/12/2020) pagi, Dina menyebut, sudah seharusnya, masyarakat Purworejo mampu memilih pemimpin berdasarkan kompetensinya.
“Memilih pemimpin dari kompetensinya, bukan karena terpengaruh ajakan manis sesaat, misal dengan iming-iming uang. Uang 100 atau 200 ribu dalam sehari habis. Dan jika kita salah pilih, bisa menyesal selama 5 tahun. 200 ribu untuk 5 tahun, artinya hanya 40 ribu setahun atau 111 rupiah sehari. Jika dapatnya hanya 100 ribu, berarti setengah dari hitungan di atas,” kata Dina.
“Selain itu, jaga selalu kerukunan. Utamakan persatuan dan kesatuan bangsa, jangan rusak persatuan dengan isu sara atau permasalahan lainnya,” imbuh Dina yang sudah lama memimpin Mafindo Purworejo, berharap Koordinator Mafindo Purworejo ke depannya adalah anak-anak muda yang cerdas, kreatif, bijak dan cepat tanggap.
Dina menambahkan, masyarakat luas juga sangat penting untuk memahami informasi yang benar dan jangan sampai terpengaruh hoax dan ujaran kebencian. “Masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial (medsos) di tengah pandemi Covid-19 dan menjelang Pilkada 2020. Medsos sangat rawan dengan penyebaran berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian. Penyebaran berita bohong atau hoax di medsos menjadi lebih rawan, dikarenakan instrumen kampanye pilkada di daerah hampir seluruhnya menggunakan medsos,” pesan Dina.
Untuk diketahui, Mafindo merupakan organisasi kerelawanan, dengan jumlah relawan lebih dari 500 orang di 19 kota di tanah air. Mafindo didukung tim profesional, Mafindo merupakan salah satu dari enam organisasi periksa fakta di Indonesia yang menjadi Internasional Fact Checking Network (IFCN) Signatory.
Mafindo sebagai partisipan aktif forum periksa fakta nasional dan internasional. “Mafindo merupakan aliansi yang beranggotakan organisasi pemeriksaan fakta di seluruh dunia. Kami sampaikan informasi ini, agar masyarakat paham mengenai Mafindo yang selalu mencegah tersebarnya hoax dan menjaga agar masyarakat bisa menyaring dan memilah berita-berita yang benar,” tutup Dina. (kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar