Siaran Pers IPW : Neta S Pane-Ketua Presidium Ind Police Watch
INDONESIA Police Watch (IPW) memberi apresiasi pada TNI yang sudah
melakukan penurunan poster-poster Rizieq di berbagai tempat. Selain itu
IPW mendukung manuver TNI di wilayah sipil di Petamburan atau di
sekitar markas FPI pimpinan Rizieq. Penurunan baliho Rizieq oleh TNI (foto net)
IPW menilai pencabutan poster-poster itu seharusnya dilakukan Satpol PP bersama Polri. Sebab sesuai ketentuan Perda semua pemasangan spanduk, poster dan baliho harus memiliki izin dan tidak boleh dipasang seenaknya. Namun Satpol PP dan Polri tidak berani mencabut baliho baliho Rizieq.
IPW memberi apresiasi kepada Pangdam Jaya yang sudah memerintahkan anggotanya mencabuti baliho Rizieq tersebut. Diharapkan jajaran Kodam Jaya segera membersihkan semua baliho Rizieq yang tanpa izin. Begitu juga dengan Manuver TNI di wilayah Petamburan, IPW menilai hal lini harus dilakukan TNI untuk mengantisipasi situasi ketahanan negara dan keutuhan NKRI.
Sebab Rizieq sudah beberapa kali bermanuver yang bisa mengganggu keutuhan NKRI, di antaranya jika datang ke Indonesia Rizieq mengatakan akan memimpin revolusi seperti di Iran, kemudian Rizieq memberi ancaman "memenggal kepala".
Meskipun itu hanya ancaman kosong, tapi mengingat massa FPI cenderung radikal dan dari masyarakat bawah, ucapan Rizieq itu bisa berpotensi memicu kekacauan dan gangguan keamanan serta mengganggu keutuhan NKRI.
Ucapan dan ancaman Rizieq itu makin riuh tatkalah poster dan baliho Rizieq terlihat dimana mana dan tanpa izin. Sehingga terkesan Rizieq dan orang-orangnya seakan tidak tersentuh hukum. Ironisnya, dalam situasi ini jajaran kepolisian hanya berdiam diri. Manuver Rizieq yang melakukan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 dibiarkan begitu saja oleh pihak kepolisian.
Akibatnya Rizieq bebas bermanuver mulai dari saat tiba di bandara Soetta, di rumahnya di Petamburan dan di puncak Bogor. Bebasnya Rizieq bermanuver seakan menggambarkan tidak adanya aparatur negara yang berani menghadapi Ketum FPI itu.
Negara sepertinya kalah dan tak berdaya menghadapi manuver Rizieq. Dalam situasi ini sangat wajar jika TNI turun tangan mengambilalih pengendalian situasi dengan melakukan manuver di sekitar wilayah Petamburan dan memerintahkan anggotanya mencabuti baliho Rizieq.
Semua
ini dilakukan TNI demi keutuhan NKRI dari ancaman dan manuver Rizieq
maupun FPI. Manuver TNI di sekitar Petamburan dan pencabutan baliho
Rizieq ini sekaligus menunjukkan bawah negara tidak boleh kalah pada
pihak pihak yg bermanuver ingin mengacaukan atau merusak keutuhan NKRI.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar