Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti menyerahkan klaim asuransi untuk para petani di Kecamatan Grabag |
Hadir pula perwakilan Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Jwa Tengah, Kepala Dinas Pertanian Perikanan Kelautan dan Peternakan (DPPKP) Purworejo Wasit Diono SSos MM, Camat Grabag Ahmad Zainudin SSos dan perwakilan PT Jasindo.
Yuli Hastuti mengucapkan selamat kepada 108 petani Kecamatan Grabag yang mendapatkan klaim AUTP. “Saya berharap asuransi ini bisa bermanfaat bagi petani, agar bisa terus bertani dan meningkatkan produksi padi. Di tengah kesulitan hidup saat ini akibat pandemi Covid-19, maka sesungguhnya para petani juga merupakan pahlawan yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” tuturnya.
Dikatakan, Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian penduduk bekerja pada sektor pertanian sebagai pekerjaan utama. Sehingga ketika para petani mengalami persoalan dalam proses produksi seperti gagal panen, masyarakat juga bisa terkena imbasnya.
Banyaknya lahan pertanian gagal panen, seringkali memicu kenaikan harga kebutuhan pokok yang tentunya akan menambah beban eknomi masyarakat.
Kondisi kerugian yang dialami petani kata Yuli Hastuti, terkadang dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan pribadi.
Biasanya petani akan langsung pergi ke tengkulak untuk meminjam modal guna membangun kembali usaha mereka yang gagal. Dan ketika musim panen tiba akhirnya hasil panen akan dijual sangat murah ke tengkulak sebagai bayarannya.
“Tentunya kita semua hendak memutus rantai ini agar petani kita dapat hidup dengan sejahtera,” tandasnya.
Menurut Yuli Hastuti, AUTP merupakan salah satu program pemerintah untuk melindungi kerugian nilai ekonomi usaha tani padi akibat gagal panen, baik karena bencana alam maupun serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Dengan adanya asuransi, diharapkan petani memiliki modal kerja untuk penanaman berikutnya.
Perlindungan yang diberikan asuransi ini lanjut Yuli Hastuti, khusus bagi petani yang memiliki tanaman padi. Premi yang harus dibayar tidak mahal yakni Rp 36 ribu per hektare per musim tanam, karena 80 persen di antaranya sudah disubsidi pemerintah.
Sementara nilai asuransi yang akan diterima mencapai Rp 6 juta perhektar, sehingga akan sangat membantu petani dalam proses produksi selanjutnya. “Oleh karena itu saya berharap, semua para petani, agar ikut AUTP yang sangat berguna apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses pertanian,” harapnya. (*/kj)
Sementara itu Wasit Diono menjelaskan, dari 86.962 petani padi di Kabupaten Purworejo, baru 5.103 petani yang mengikuti AUTP. Keunggulan asuransi banyak yakni akan diberikan, apabila terjadi gagal panen sebagai akibat resiko banjir, kekeringan, dan serangan OPT seperti hama penggerek batang, wereng batang coklat, walangsangit, tikus, ulat grayak, dan keong mas. Juga penyakit tanaman blast, bercak coklat, tungro, busuk batang, kerdil hampa, kerdil rumput/kerdil kuning dan kresek. Selain itu intensitas kerusakan mencapai minimal 75 persen dari luas kerusakan.
“Persyaratan ikut AUTP yakni petani maupun buruh yang memiliki luas lahan maksimal 2 hektar. Untuk menjadi peserta AUTP mendaftar melalui online yang akan didampingi Penyuluh pertanian Lapangan (PPL). Sedangkan subsidi anggaran pemerintah dari APBN dan APBD Provinsi Jawa Tengah. Program AUTP merupakan kerjasama pemerintah dengan pihak perusahaan asuransi” jelas Wasit Diono.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Yuli Hastuti juga menyerahkan klaim asuransi kecelakaan laut kepada ahli waris almarhum Sudir (27) nelayan TPI Kertojayan sebesar Rp. 200 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar