Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kiprah insan pendidikan di Jawa Timur |
Selain itu, siswa juga membuat room
screening, disinfektan dan sabun antiseptik. Karya berbagai produk dari SMA/SMK
itu merupakan bentuk kepedulian dalam pencegahan penyebaran corona virus
disease 19 (covid-19). Atensi dan partisipasi dari insan pendidikan tersebut
diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr. Ir. Wahid
Wahyudi MT kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara
Grahadi, Surabaya, Minggu (29/3/2020).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar
Parawansa mengapresiasi kiprah para insan pendidikan dalam upaya turut peduli,
berpartisipasi aktif, tolong menolong dan gotong royong mencegah penyebaran
covid-19 melalui karya dan upaya nyata.
"Kita berharap warga Jawa Timur seger waras, sehat. Mari kita saling menjaga supaya sehat agar orang di sekitar kita juga sehat," tutur Khofifah.
Sementara itu Kepala Dinas
Pendidikan Jawa Timur Dr Ir Wahid Wahyudi MT menjelaskan hand sanitizer karya
siswa ini mulai aspek proses maupun komposisi sesuai standar organisasi kesehatan
dunia, World Health Organization (WHO). "Insan pendidikan Jatim sudah
memproduksi 25.000 botol hand sanitizer berbagai ukuran ditambah 200 liter isi
ulang. Bahan utamanya alkohol 70% yang masuk kategori food grade (aman untuk
makanan)," tegasnya.
Menurut Wahid, alkohol dengan
kategori food grade sangat diperlukan untuk menghindari potensi keracunan.
Sebab, kebiasaan masyarakat setelah menggunakan hand sanitizer biasanya
dilanjutkan dengan aktivitas mengonsumsi makanan.
Adapun untuk room screening adalah
karya inovasi siswa SMK PGRI 2 Ponorogo dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi,
Kabupaten Malang. Inovasi penyemprot disinfektan itu juga dihadirkan di Gedung
Negara Grahadi, Surabaya. "Room screening untuk meminimalisir penyebaran
covid-19," ujar Wahid. Sekolah-sekolah baik SMA, SMK dan PKLK yang bisa
membuat hand sanitizer dan masker diharapkan turut serta bahu membahu
menyumbangkan karya ikut memberantas covid 19.
Hal itu dilakukan mengingat
potensi sebanyak 79 SMA double track dan 92 SMK memiliki kompetensi farmasi dan
kimia industri di Jawa Timur. Potensi besar itu diberdayakan untuk memproduksi
hand sanitizer, room screening, disinfektan dan sabun antiseptik lantaran
tingginya permintaan masyarakat di tengah pandemi wabah Covid-19. Di sisi
lain, barang-barang itu langka di pasar, kalaupun ada harganya sangat mahal.
Pada kesempatan itu Khofifah menekankan pentingnya mematuhi imbauan agar
masyarakat berada di rumah. Sebab, berbagai negara yang berhasil mengatasi
persebaran covid-19 adalah yang sukses mengajak warga untuk tidak beraktivitas
di luar rumah. "Kita berharap warga Jawa Timur seger waras, sehat. Mari
kita saling menjaga supaya sehat agar orang di sekitar kita juga sehat,"
tuturnya. Khofifah mengajak seluruh warga Jatim untuk melindungi diri, melindungi
keluarga dan melindungi warga lainnya. Berbagai upaya bisa dilakukan mulai
hidup sehat dan bersih, menjaga daya tahan tubuh, cuci tangan pakai air
mengalir dengan sabun dan antiseptik, makan makanan sehat, berolah raga,
gunakan masker bila di luar rumah. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar