Gus Ipul |
Direktur LP3M Bina Insan Cendekia
Emha Saiful Mujab saat ditemui kabarjateng, Jumat (14/2/2020) sore,
mengungkapkan pandangannya. "Sudah sering kita mendengar kekerasan oleh
anak-anak pelajar, dan kasus di SMP Butuh salah salah satunya. Ini menunjukkan
bahwa ada yang perlu dibenahi dalam sistem pendidikan kita," terang tokoh
muda Purworejo yang akrab disapa Gus Ipul ini.
"Selama ini sistem pendidikan
kita hanya berfokus pada dua hal, yaitu IQ (Intelligence Quotience) dan EQ
(Emotional Quotience). Anak didik cuma dipacu untuk cerdas dan pintar, tetapi
SQ (Spiritual Quotience)-nya diabaikan. Padahal ini lebih penting sebab
pendidikan moral menjadi pengendali utama karakter kepribadian siswa," sambung
Gus Ipul-Ketua Relawan Pro Jokowi (Projo) Kabupaten Purworejo.
Masih menurut Gus Ipul, apalah
artinya cerdas dan pintar jika perilakunya cenderung brutal. “Brutal yang saya
maksud lebih universal, yaitu brutal pemikiran, brutal perilaku maupun
kebiasaan. Korupsi terjadi karena rusaknya moral, tindak kriminal juga sebab
moral. Begitu juga rusaknya sebuah bangsa karena runtuhnya moral,".
Sementara itu terkait proses hukum,
Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito mengatakan, sesuai Undang-undang yang
berlaku tidak ada penahanan bagi para pelaku, karena masih di bawah umur. (kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar