Suyoso Nantra |
Kekuasaan hanyalah sebentar, bersifat sementara saja. Karena hakekatnya, kekuasaan adalah di tangan rakyat, rakyatlah yang mempunyai kedaulatan kekuasaan. Oleh karena itu, para pemimpin bangsa atau para pemangku kebijakan, jangan main-main dengan kekuasaan atau amanah yang diberikan, harus bekerja dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Suyoso Nantra menyoroti berbagai permasalahan bangsa yang masih mendera hingga saat ini. Mulai dari bobroknya beberapa BUMN hingga merugikan negara, merugikan rakyat. Maskapai Garuda Indonesia yang akhirnya dilakukan perombakan jajaran managemennya, Jiwasraya, Asabari yang menjadi sorotan tajam publik.
"Termasuk
masalah hangat, suap ke Komisioner KPU yang saat ini kasusnya ditangani
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rakyat bisa menjadi apatis, apa
semua bisa dimainkan? Kami dorong, KPK maupun lembaga terkait lainnya,
mengusut tuntas permasalahan itu. Sepatutnya KPU yang menjadi
penyelenggara pemilu, harus benar-benar bersih dan netral, terhindar dari kepentingan-kepentingan yang menguntungkan secara pribadi atau golongan semata," sebut Suyoso
Nantra kepada kabarkaltim, baru-baru ini.
"Semua pihak yang terlibat dalam kasus suap untuk meloloskan caleg DPR RI itu, harus diusut tuntas, tanpa pandang bulu. Rakyat menanti kinerja aparat terkait, jangan khianati amanah rakyat," seru Suyoso Nantra.
Dirinya
juga menyoroti permasalahan lainnya, yang membuat rakyat menjerit.
Seperti kenaikan iuran BPJS Kesehatan, membuat masyarakat keberatan
membayar iuran per bulannya. "Termasuk gas LPG, itu semua dibutuhkan rakyat.
Pemerintah harus peka. Satu sisi BUMN banyak bermasalah, negara rugi,
rakyat rugi, sisi lain rakyat terus menanggung beban hidup dengan
kenaikan-kenaikan tarif," beber Suyoso Nantra yang aktif mengamati
perkembangan politik tanah air.
Suyoso
Nantra menegaskan, harus ada perubahan lebih baik yang dirasakan
rakyat, jika tidak ada perubahan lebih baik, rakyat bisa hilang
kepercayaannya. (kk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar