Sarasehan kebangsaan di Gor WR Supratman, tampak Atmaji bersama Dion Agasi dan Wabup Yuli Hastuti (foto mustaqim) |
Acara yang dimotori paguyuban alumni SMA Negeri 1 Purworejo atau Paguyuban Muda Ganesha (MG) tersebut, sekaligus memperkuat branding Purworejo sebagai 'Kota Pejuang'.
Sarasehan berlangsung meriah, dihadiri ribuan tamu undangan dari berbagai unsur, mulai dari pejabat pemerintahan, BUMN/BUMD, tokoh-tokoh masyarakat, perwakilan MG lintas angkatan hingga komunitas-komunitas.
Gubernur Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara mendapat apresiasi (foto mustaqim) |
Tampak pula Kasubdit Program Evaluasi dan Dokumentasi Direktorat Kesenian Kemendikbud RI, Kuat Prihatin, Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Ketua DPRD Dion Agasi Setiabudi SIKom, jajaran forkopimda, sejumlah petinggi partai dan kepala-kepala OPD di Kabupaten Purworejo.
Sejak pagi hingga siang, pertunjukan tersaji sambung menyambung. Seratusan seniman lintas generasi yang tergabung dalam Sanggar Tari Prigel, tampil memukau lewat pagelaran kolosal berjudul 'Napas Juang'.
Gelora kepahlawan juga diangkat melalui lagu-lagu oleh Paduan Suara SMAN 1 Purworejo dan sejumlah sekolah lainnya. Adapula tausiah kebangsaan yang disampaikan Yudi Latif PhD.
Ketua Umum MG Dwi Wahyu Atmaji dengan riwayat singkatnya (foto mustaqim) |
Harapannya, branding Purworejo Kota Pejuang dapat terus menggelora dan menjadi motivasi masyarakat untuk meneladani semangat para pahlawanan dalam berjuang membangun bangsa ini.
“Ini menjadi bagian untuk memotivasi pembangunan di Kabupaten Purworejo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ungkap Atmaji-akrab Dwi Wahyu Atmaji disapa.
Selain apresiasi khusus kepada Gubernur Jateng yang bersedia hadir, Atmaji juga menyampaikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang memberikan dukungan, antara lain Kemendikbud, Kemenpar dan beberapa BUMN.
“Apresiasi yang tinggi untuk adik-adik dan teman-teman pelaku seni yang dalam sarasehan ini menunjukkan semangat luar biasa,” kata Atmaji yang mendaftar calon Bupati Purworejo lewat PDI Perjuangan.
Sementara Ganjar Pranowo menegaskan, Purworejo layak menjadi Kota Pejuang mengingat banyaknya pahlawan nasional kelahiran Purworejo, seperti sang komponis besar pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, WR Soepratman.
Hal itu harus menjadi motivasi, khususnya generasi muda, untuk membangun Kabupaten Purworejo. “Purworejo akan mendapatkan manfaat pertama dari adanya Yogyakarta International Airport (YIA) karena menjadi daerah penyangga. Diharapkan semua diaspora bisa membantu, pemuda harus bisa mengangkat potensi,” pesan Gubernur.
Ganjar juga memberikan apresiasi atas kreativitas peringatan Hari Pahlawan yang digelar. Salah satu yang menjadi pusat perhatiannya yakni penampilan sosok penyanyi cilik dengan suara merdunya. Ganjar pun memberikan hadiah sepeda. kepasa si penyanyi cilik tersebut.
Sementara itu, Bupati Purworejo Agus Bastian dalam sambutan yang dibacakan Wabup Yuli Hastuti mengungkapkan, Hari Pahlawan menjadi momentum penting dan inspiratif bagi Kabupaten Purworejo. Menurut Bupati Agus Bastian, predikat Kota Pejuang layak disandang karena di kabupaten ini banyak putra daerah mendapat gelar pahlawan.
"Hari Pahlawan bisa memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Bupatyi Agus Bastian. (gm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar