JAKARTA, KABARINDONESIA.CO.ID - Bertepatan dengan Hari Perdamaian Internasional (International Day of Peace) atau Hari Perdamaian Sedunia pada tanggal 21 September 2019, Yayasan Peduli Indonesia (YPI) yang berdomisili di Belanda, telah menobatkan Tonny Djayalaksana sebagai “Person of The Year 2019” untuk misi perdamaian yang sudah lama diusungnya. Sebelumnya, Person of The Year lebih dikenal dengan sebutan Man of The Year.
Tonny Djayalaksana dinobatkan
sebagai Person of the Year 2019 kategori Peace Promoter oleh Wilson Lalengke
selaku wakil untuk Indonesia dari Yayasan Peduli Indonesia, di PT. Nusantara
Tamawara Semesta, Menara Anugrah, Kantor Taman E.3.3 unit D3A Lantai 3A, Jl.
Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7 Mega Kuningan, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta, Indonesia, Sabtu, 21 September 2019.
Mengomentari Hari Perdamaian
Internasional, Tonny Djayalaksana meyakini apabila setiap orang di dunia ini
menghayati dan menjalani agamanya masing-masing dengan benar dan baik tentulah
dunia ini akan menjadi aman dan damai. “Tidak akan terjadi lagi peperangan
antar sesama manusia,” ujar pengusaha sukses legendaris itu.
Bagi Sang Pembawa Damai yang akrab
disapa Tonny, arti perdamaian itu bukan hanya sekedar tidak terjadinya
peperangan saja, melainkan secara keseluruhannya. “Sehingga bisa terjalin
perdamaian di seluruh muka bumi bukan hanya antar sesama manusia saja melainkan
juga seluruh makhluk hidup hasil ciptaanya di atas muka bumi,” terang pria
kelahiran Bandung pada 27 September 1949 ini.
Selain itu, lanjut Tonny, damai
untuk satwa agar satwa juga bisa hidup dan berkembang biak secara seutuhnya
sehingga tidak terjadi pembunuhan hewan secara masal, yang menyebabkan banyak
jenis hewan di dunia ini sudah mulai punah. “Damai untuk lingkungan hidup agar
air, udara tidak dicemari atapun hutan di bakar seperti yang terjadi sekarang
di Amazon,” kata Pembina Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) itu.
Tonny telah menyebar luaskan misi damainya melalui berbagai macam hasil karya tulisannya yang bisa dilihat di www.djayalaksana.com. Tonny juga sudah menulis dan menerbitkan buku dengan judul “Allah Maha Nyata”.
Tonny telah menyebar luaskan misi damainya melalui berbagai macam hasil karya tulisannya yang bisa dilihat di www.djayalaksana.com. Tonny juga sudah menulis dan menerbitkan buku dengan judul “Allah Maha Nyata”.
Buku ini merupakan kisah perjalanan
rohani Tonny yang dikenal Sebagai pebisnis di sektor energi dan developer
property. Pada saat ini Tonny sedang mengembangkan Lapangan Golf di Manyaran
Hills – Semarang. Sebelumnya, ia pernah mengorbitkan Kartu Merah Putih – kartu
pulsa prabayar sebagai Provider.
Jokowi Utusan Semesta
Bertepatan dengan Hari Perdamaian
Internasional, Tonny Djayalaksana melaunching buku kedua nya yang berjudul
“Jokowi Utusan Semesta”. Tonny mengungkapkan dirinya menulis buku ini sebagai
rasa kecintaannya kepada Indonesia. Oleh Sebab itu menjelang Pemilu lalu, Tonny
berharap agar bisa terlaksana pemilu yang damai tanpa ada kerusuhan. “Untuk itu
saya dedikasikan buku Jokowi Utusan Semesta ini untuk bangsa Indonesia,”
ujarnya.
Buku “Jokowi Utusan Semesta: Sekali
Lagi Semesta Membuktikan Tidak Pernah Ingkar Janji” merupakan percikan
pemikiran Tonny dari hasil survei secara kecil-kecilan maupun fakta-fakta nyata
selama Pilpres 2019 lalu. Dalam era yang serba canggih saat ini, berbagai rekam
jejak catatan jurnalistik tentang kinerja, gaya dan karakter Presiden Republik
Indonesia, Ir. H. Joko Widodo dapat ditemui di berbagai sumber.
Buku ditulis bukannya dalam format
seperti buku baku sejarah biasa yang cenderung terasa kaku. Tulisan-tulisan ini
merupakan ramuan dari berbagai macam sudut pandang, mulai dari latar belakang
politik, sejarah maupun spiritual.
Pada periode pertama
kepemimpinannya, Presiden Jokowi sudah sangat berhasil membangun pilar
pembangunan nasional yang kuat lewat pembangunan infrastruktur dan banyak
perubahan mendasar dari segi birokrasi perekonomian dan administrasi perizinan
serta memakai konsep pembangunan pola Indonesia sentris (pembangunan yang
berbasis dari desa dan daerah perbatasan).
Jokowi tidak hanya menemukan, tetapi
juga mengembangkan pola, model, dan gaya kepemimpinan relatif berbeda dengan
para pemimpin-politisi nasional umumnya. Dalam memimpin pemerintahan, Jokowi
tak hanya mengaksentuasikannya dengan cara blusukan, tetapi juga lewat
penampilannya yang bersahaja. Ia merepresentasikan corak pemimpin populis atau
pasca-elitis.
Saat Pilpres 2019 kemarin, Jokowi
digempur oleh berbagai kritikan, caci-maki, dan bahkan penghinaan. Tapi, justru
hebatnya, Jokowi tetap teguh berjalan dan mampu menahan diri. Ia mampu
mengelola emosinya, sehingga segala serangan itu tidak mengubah diri dan niat
baiknya.
Ia hadapi keadaan yang tajam dan
penuh guncangan itu dengan kesabaran yang luar biasa. Kerja keras, niat baik
dan kesabaran adalah ciri kepemimpinan Jokowi yang sangat menonjol. Indonesia
di dalam kepemimpinannya sedang dibawa menuju arah yang lebih baik.
Terlebih lagi karena dirinya yakin
dan haqul yaqin bahwa Buku “Jokowi Utusan Semesta: Sekali Lagi Semesta
Membuktikan Tidak Pernah Ingkar Janji”. (*/rbn/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar