Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto |
“Dalam
upaya meningkatkan produksi migas, SKK Migas menerapkan empat strategi jangka
panjang,” ucap Kepala Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi
Soetjipto saat paparan kinerja hulu migas semester satu di Jakarta, Jumat
(19/7/2019).
Pertama dengan mempertahankan tingkat produksi
existing yang tinggi di antaranya
dengan melakukan reaktivasi sumur yang tidak berproduksi (idle) serta mengimplementasikan inovasi dan teknologi tepat guna.
Kedua, menerapkan transformasi dari sumber daya hingga menjadi produksi migas
dengan percepatan monetisasi. Selain itu juga menerapkan strategi enhanced oil recovery (EOR) dan strategi
eksplorasi yang intensif.
Sementara itu, investasi hulu migas hingga
bulan Juni sebesar US$ 5,21 miliar. Jumlah ini meningkat 16 persen dibandingkan
capaian semester satu tahun 2018. Investasi hulu migas ke depan diproyeksikan
terus meningkat mengingat hingga tahun 2027, terdapat 42 proyek utama dengan
total investasi US$ 43,3 miliar. Total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1
juta boepd yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu bopd dan gas sebesar
6,1 miliar kaki kubik per hari. Empat di antaranya merupakan proyek strategis
nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi
migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat.
Sampai dengan 30 Juni 2019, sebanyak 13
persetujuan rencana pengembangan lapangan (POD) sudah disetujui dan memberikan
potensi tambahan cadangan migas sebesar 132 juta setara barel minyak (MMboe). Jumlah
tersebut secara akumulasi menghasilkan rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR) sebesar
23,85 persen dari target APBN 2019 sebesar 100 persen. Revisi persetujuan POD
pertama Lapangan Abadi yang telah ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) pada 5 Juli 2019 secara otomatis akan meningkatkan angka RRR
menjadi 300 persen. (*/ki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar