JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengagumi karya lukis yang dipamerkan dalam Pameran Lukisan Abstrak yang menampilkan karya lima pelukis dari Jakarta dan Bali. Antara lain pelukis Andi Suandi, Ar Soedarto, Edo Abdullah, Gogor Purwoko dan Ketut Adi Candra.
"Sesuai tema yang dipilih, 'Soul: Tak Pernah Lahir, Tak Pernah Mati', pameran yang menggambarkan perjalanan kreatif para pelukis abstrak ini tidak sekadar membuat kita menikmati keindahan visual belaka. Tetapi juga mengajak penikmat seni untuk berpikir dan merenungkan kembali mengenai makna hidup dan kehidupan," ujar Bamsoet saat membuka pameran lukisan di Balai Budaya Jakarta, Jakarta, Jumat malam (21/06/19).
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini mengungkapkan, seni lukis tidak hanya merupakan bentuk ekspresi seniman pembuatnya. Namun juga dapat digunakan sebagai sarana menyampaikan pesan kepada para penikmat hasil karya seni tersebut.
"Melalui berbagai karya para pelukis dalam pameran ini, kita dapat mempelajari berbagai garis, coretan dan warna yang tampak pada lukisan yang ditampilkan. Ada berbagai emosi yang muncul dari coretan dan warna yang ditonjolkan para pelukisnya. Kita harus mencoba merasakan sendiri dampak yang terjadi pada emosi kita ketika bereaksi terhadap berbagai elemen yang terdapat pada lukisan abstrak ini," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini berharap, para penikmat seni dalam pameran tidak hanya sesaat menikmati berbagai lukisan abstrak tersebut. Melainkan juga tergerak untuk mengoleksinya sehingga dapat menikmati keindahannya setiap saat.
"Membeli serta mengoleksi lukisan maupun ragam bentuk seni lainnya, adalah bagian tertinggi dari apresiasi kita terhadap karya seni yang dihasilkan oleh para seniman. Mengoleksi karya seni juga bisa dijadikan sebagai investasi yang menjanjikan, tak jarang harganya akan naik setinggi langit di masa mendatang. Karenanya, jangan ragu membeli karya seni apapun," urai Bamsoet.
Sebagai salah satu penikmat dan kolektor lukisan, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menilai dari berbagai garis, coretan dan warna itulah semua pihak dapat belajar mengenai adanya sebuah harmoni. Harmoni itu jugalah yang harus terus berusaha diciptakan ditengah berbagai keragaman yang ada. Sehingga Indonesia ke depan dapat menjadi masyarakat yang kuat dan harmonis, tanpa meninggalkan ciri khas masing-masing.
"Akhirnya ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Balai Budaya Jakarta dan semua pihak yang terlibat secara aktif sehingga pameran ini dapat terselenggara dengan baik. Semoga kegiatan yang kita laksanakan ini dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi kemajuan dunia seni di Indonesia," pungkas Bamsoet. (*/ki)
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini berharap, para penikmat seni dalam pameran tidak hanya sesaat menikmati berbagai lukisan abstrak tersebut. Melainkan juga tergerak untuk mengoleksinya sehingga dapat menikmati keindahannya setiap saat.
"Membeli serta mengoleksi lukisan maupun ragam bentuk seni lainnya, adalah bagian tertinggi dari apresiasi kita terhadap karya seni yang dihasilkan oleh para seniman. Mengoleksi karya seni juga bisa dijadikan sebagai investasi yang menjanjikan, tak jarang harganya akan naik setinggi langit di masa mendatang. Karenanya, jangan ragu membeli karya seni apapun," urai Bamsoet.
Sebagai salah satu penikmat dan kolektor lukisan, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menilai dari berbagai garis, coretan dan warna itulah semua pihak dapat belajar mengenai adanya sebuah harmoni. Harmoni itu jugalah yang harus terus berusaha diciptakan ditengah berbagai keragaman yang ada. Sehingga Indonesia ke depan dapat menjadi masyarakat yang kuat dan harmonis, tanpa meninggalkan ciri khas masing-masing.
"Akhirnya ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Balai Budaya Jakarta dan semua pihak yang terlibat secara aktif sehingga pameran ini dapat terselenggara dengan baik. Semoga kegiatan yang kita laksanakan ini dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi kemajuan dunia seni di Indonesia," pungkas Bamsoet. (*/ki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar