JAKARTA – Tidak kurang dari 30 anak yatim menerima santunan dari Persatuan
Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Sabtu, 25 Mei 2019. Acara pemberian santunan
yang dibarengi dengan kegiatan berbuka puasa bersama itu diadakan di Rumah
Yatim & Dhuafa Yayasan Mizan Amanah Pejompongan, Jl. Pejompongan Dalam No.
9, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Hadir pada acara tersebut, para pengurus
puncak PPWI, yakni Ketua Umum Wilson Lalengke, Sekretaris Jenderal Fachrul
Razi, dan Bendahara Umum Hendrik L. Karosekali.
Sementara itu, dari pihak pengurus
Rumah Yatim & Dhuafa Mizan Amanah, hadir antara lain Kang Yayat dan Mbak
Nida serta beberapa staf Yayasan lainnya. Selain itu, turut juga hadir
meramaikan acara para tokoh lintas agama dan warga pewarta yang tergabung dalam
organisasi PPWI, seperti Mr. Manohar Vasvany dari komunitas masyarakat Hindu,
Ibu Liliany Lontoh dari komunitas masyarakat Konghucu, dan Evelyn Angeline dari
masyarakat Kristiani.
Hendrik Karosekali yang didaulat
membawakan acara silahturahmi dan berbuka bersama di Rumah Yatim & Dhuafa
ini, dalam kata pembukaannya menyampaikan bahwa tujuan utama kedatangan team
pengurus dan anggota PPWI adalah untuk menjalin silahturahmi dengan pihak
pengelola dan anak-anak yatim di tempat tersebut. “Sekaligus juga kami ingin
berbagi berkah kepada anak-anak yatim, dhuafa, dan mereka yang memerlukan
bantuan, mumpung sedang dalam bulan penuh berkah, bulan Ramadan tahun ini,”
ujar Hendrik yang merupakan salah satu pengusaha sukses di Jakarta itu.
Di tempat yang sama, Wilson Lalengke
menjelaskan secara singkat tentang PPWI dan kegiatan-kegiatan yang selama ini
dilakukan, terutama terhadap masayarakat luas. Dirinya juga mengulas bahwa
silaturahmi menjadi pondasi paling mendasar bagi setiap orang dalam menjalani
kehidupan yang nyaman, damai dan harmonis di masyarakat selama hidupnya.
“Untuk dapat membangun masyarakat
yang baik, harmonis dan nyaman, kita harus menjalin silaturahmi antara satu
dengan lainnya, antara komunitas yang satu dengan komunitas lainnya. Untuk bisa
membangun silahturahmi, kita perlu berkomunikasi antar satu dengan lainnya,
berbagi informasi, berbagi ide, berbagi saran, berbagi perasaan, dan sebagainya,
sehingga tercipta saling pengertian, saling memahami, dalam rangka mewujudkan
kehidupan yang rukun dan bersatu. PPWI adalah wadah membangun silahturahmi
melalui pola berbagi informasi menggunakan sistem jurnalisme warga yang baik,
benar dan bermanfaat,” jelas Wilson yang juga menjabat sebagai Sekjen
Kappija-21 itu.
Sekira 15 menit sebelum beduq tanda
berbuka puasa dikumandangkan, para peserta acara yang didominasi anak-anak
yatim dan dhuafa, membacakan rangkaian doa dan zikir bersama. Ustadz Yayat
memimpin pembacaan doa bersama dengan penuh hikmat diikuti oleh semua hadirin.
Berhubung masih ada waktu tersisa
setelah acara pembacaan doa-doa dan zikir sebelum beduq berbunyi, kesempatan
tersebut dimanfaatkan untuk pemberian santunan kepada 30-an orang anak yatim
dan selanjutnya berfoto bersama.
Setelah tanda berbuka, seluruh peserta acara membatalkan puasanya dengan makanan ringan untuk berbuka puasa (takjil) yang disediakan PPWI. Acara kemudian dilanjutkan dengan salat magrib berjamaah dan makan malam bersama. (APL/Red)
Setelah tanda berbuka, seluruh peserta acara membatalkan puasanya dengan makanan ringan untuk berbuka puasa (takjil) yang disediakan PPWI. Acara kemudian dilanjutkan dengan salat magrib berjamaah dan makan malam bersama. (APL/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar