Yuli Wijaya Banyak Mendapat Simpati Para Pendukung Jokowi
 |
| Korban penganiayaan Yuli Wijaya didampingi Ketua RW saat dijenguk pihak-pihak yang menyatakan keprihatinan |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Korban penganiayaan aksi brutal oknum-oknum pendukung salah satu capres, Yuli Wijaya yang merupakan warga Dusun Sarangan Desa Krendetan Kecamatan Bagelen-Purworejo, mendapat banyak simpati dan empati publik. Pantauan media ini, sejak kasus penganiayaan tersebut dengan TKP Jl Yogya, Desa Krendetan pada Selasa (2/4/2019), banyak pihak yang menengok korban di rumahnya, menyatakan prihatin dan kepeduliannya.
Sempat mendapat perawatan di RS Amanah Umat kawasan Pangenrejo, setiba di rumahnya, banyak pihak yang menjenguk Yuli Wijaya yang kesehariannya merupakan pegawai proyek salah satu pertambangan batu di Desa Krendetan yang berbatasan dengan Hargorojo.
"Pulang dari rumah sakit, sampai rumah sudah ditengok Pak Hartoso (Ketua PAC PDIP Bagelen, Red). Kami terima kasih untuk perhatian dan kepedulian-kepedulian dari semua pihak," ucap Yuli yang Rabu (3/4/2019) ditengok rombongan PAC PDIP Kecamatan Purwodadi yang dipimpin Sutaryadi dan Joko Mulyanto.
Ketua Tim Kampanya Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Kabupaten Purworejo Ir Luhur Pambudi Mulyono MM, memang menyerukan para elemen pendukung Jokowi untuk memberikan aksi simpatik untuk korban penganiayaan, dimana saat kejadian mengerikan itu, korban memakai kaos capres 01.
Sisi lain, keluarga besar korban mengharapkan adanya kepastian hukum. Hukum harus ditegakkan, tanpa pandang bulu. Dimana Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, hukum sebagai panglima, siapa saja tidak boleh semena-mena, main hakim sendiri atau melakukan aksi brutal yang melanggar hukum.
"Kami minta dari kasus ini kepada aparat, agar para pelaku penganiayaan diproses hukum. Diproses sebagaimana hukum berlaku, dan diketahui publik luas proses hukum para pelaku penganiayaan," ungkap perwakilan keluarga korban.
Senada diungkapkan Ketua RW setempat, Suprapto, menjadi preseden buruk aksi brutal tersebut. "Kami mengharapkan, proses hukum untuk para pelakunya. Kami menaruh kepercayaan dan harapan pada aparat, untuk proses hukum para pelaku penganiayaan warga saya ini," beber Suprapto.
Bahkan Suprapto menegaskan, akibat kejadian itu, warga Krendetan bahkan Bagelen secara umum, semakin semangat dan kencang memberikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. "Malah tambah semangat, kami semua dalam memberikan dukungan. Warga yang awalnya masih setengah-setengah, menjadi semangat penuh mendukung Pak Jokowi," aku Suprapto.
Yuli Wijaya sendiri segara tegas menolak isu yang beredar, dimana dirinya distigmakan negatif. "Itu tidak benar, sama sekali tidak benar. Saya pun kaget, diisukan tukang minum. Saya tidak melakukan perlawanan apapun saat kejadian, tidak ngece, klebet pun saya gerakkan di bawah karena menghormati. Saya tidak memancing, saya biasa saat mereka lewat," terang Yuli yang bertugas mengatur keluar masuk kendaraan proyek di Jl Yogya, Krendetan.
"Saya diminta copot kaos (kaos capres 01), saya mau saja. Tapi bagaimana mau nyopot, sudah dipukuli dari belakang. Ratusan orang, bahkan saya jatuh, ditendangi. Untung ada teman yang tidak senjaga datang, akhirnya membawa saya. HP saya hilang," imbuh Yuli yang juga mengharapkan proses hukum kepada para pelaku penganiayaan. (tim kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar