JAKARTA-Momen bersejarah Pemilu 2019 akan terjadi akhir pekan ini. Untuk pertama kali, Jokowi akan bertemu dengan “Jokowi”. Jokowi yang asli, akan bertatap muka dengan Jokowi berbentuk hologram di tengah-tengah publik. Momen itu akan terjadi dalam karnaval menyambut pesta demokrasi Pemilu 2019 di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Minggu, 7 April 2019, sekitar pukul 15.30 WIB.
Dalam momen karnaval politik yang digelar kawasan simpang Jalan Merdeka-Jalan Daan Mogot Raya di tepian Kali Cisadane yang membelah kota Tangerang tersebut, rencananya Calon Presiden #01 Joko Widodo akan melihat bagaimana hologram dirinya menyapa dan berdialog dengan para warga yang menonton tayangan hologram tersebut.
Sejak kampanye terbuka Pemilu 2019 dibuka 24 Maret lalu, Calon Presiden #01 Joko Widodo sudah mendatangi dan bertemu langsung dengan pendukungnya di kurang lebih 30-an kota di Indonesia, dari Sumatera sampai dengan Papua. Hampir setiap hari, Jokowi datang di 3-5 lokasi yang berbeda untuk membagikan kegembiraan dan semangat bagi para pendukungnya.
Sementara itu, hologram Jokowi juga
memompa semangat dan menghadirkan antusiasme tak kalah banyak dari Jokowi asli.
Hologram tersebut sudah mendatangi puluhan lapangan, balai pertemuan dan
tempat-tempat terbuka di desa dan di kampung, di pelosok dan hingga di
gunung-gunung. Diluncurkan pertama kali pada 25 Maret di Lebak-Banten dan
Sragen-Jawa Tengah, sampai hari ini, hologram Jokowi sudah menyapa masyarakat
akar rumput di lebih kurang 40 lokasi.
Jika Jokowi pada umumnya hadir di
tempat-tempat terbuka yang menampung puluhan ribu massa, atau gedung-gedung
pertemuan yang juga mampu menampung ribuan manusia, hologram Jokowi justru
bergerak dari desa ke desa, dari lapangan ke lapangan, di tempat-tempat yang
sangat sulit dijangkau.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN)
Erick Thohir mengatakan bahwa hologram memang fokus pada daerah-daerah sulit
dan miskin hiburan. “Fokusnya adalah daerah-daerah padat di Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur,” katanya.
Sementara itu, Direktur Program TKN
Aria Bima menambahkan, “Hologram Jokowi adalah solusi untuk menghadirkan paslon
#01 di banyak lokasi dalam waktu bersamaan. Dengan hologram ini, Pak Jokowi
bisa menyampaikan pesannya langsung kepada masyarakat, dan pesan itu menempel
di benak warga.”
Aah Sopiah, ibu rumah tangga (IRT) asal Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Tasikmalaya, mengaku, “Meskipun tidak bisa bertemu secara nyata, tapi melalui hologram ini saya gembira sekali bisa melihat Pak Jokowi yang banyak membantu kehidupan keluarga kami,” kata Aah Sopiah.
Aah Sopiah, ibu rumah tangga (IRT) asal Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Tasikmalaya, mengaku, “Meskipun tidak bisa bertemu secara nyata, tapi melalui hologram ini saya gembira sekali bisa melihat Pak Jokowi yang banyak membantu kehidupan keluarga kami,” kata Aah Sopiah.
Ia mengaku wajib datang dan bertemu
“Jokowi” karena merasa terbantu dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP),
Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Program Keluarga Harapan (PKH).
Darojeh (47), warga Cigombong,
Bogor, Jawa Barat, mengaku mendapat berbagai informasi dari Presiden Jokowi melalui
video hologram terkait program yang tengah diperjuangkan pemerintah di
Kabupaten Bogor. Salah satunya: tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi.
“Saya sangat bersyukur dengan tol
Bocimi. Bayangkan saja, sebelum ada tol itu, dari Cigombong ke Ciawi yang hanya
belasan kilometer saja harus memakan waktu enam jam karena macet. Begitu tol
Bocimi selesai, 12 menit juga sudah sampai. Pak Jokowi juga menyinggung itu
tadi di dalam video hologram. Jadi kami masyarakat sangat mengakui manfaatnya,”
kata Darojeh bersemangat. (*)
Rilis Tim Kampanye Nasional Koalisi
Indonesia Kerja, Narahubung:
Dian Munaf
Dian Munaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar