Cari Penyebab DE, Terapi LSWT sebagai Pilihan Terakhir
Operator LSWT RS Manyar Medical Centre Surabaya |
Apakah gangguan tersebut berkaitan dengan psikososial, gangguan medis
atau gabungan keduanya.
Kasus pengaruh psikososial, misalnya bagaimana hubungan suami istri,
lingkungan tempat kerja, lingkungan keluarga dan masalah kehidupan
sosial lainnya.
“Masalah kehidupan sosial pasien perlu kita gali, karena erat kaitannya
dengan DE. "Banyak lo, orang DE itu disebabkan karena faktor psikis
atau pikiran,” kata Wisnu.
Dr Wisnu Laksamana SpU |
“Jika ternyata masalah sudah terpecahkan baru
kita evaluasi lagi secara menyeluruh tentang keluhannya,” tambah Wisnu.
Tetapi jika hasil wawancara tersebut soal psikososialnya tidak ada
masalah, maka baru bergeser ke persoalan teknis kesehatan, mulai
pemberian obat sampai yang terakhir penggunaan alat LSWT.
“Penggunaan LSWT sebagai pilihan terakhir,” papar Wisnu. Dia
menjelaskan bahwa persoalan dasar DE bekaitan erat dengan pembuluh
darah. Secara teknis, penis itu bisa ereksi karena dua pembuluh darah
besar yang ada di sebelah kanan dan kiri batang penis tersebut terisi
penuh oleh darah.
Sehingga, jika ada gangguan pada kedua pembuluh dasar
besar tersebut, maka dengan sendirinya ereksi akan terganggu.
Menurut Wisnu ada beberapa penyakit yang biasannya menjadi pemicu
munculnya DE, yaitu karena diabetes dan akibat kolesterol tinggi.
Diabetes bisa menjadi pemicul terjadinya DE, karena penderita diabetes
mengalami kerusakan pada pembuluh darah, sehingga pembuluh darah tidak
bisa terisi darah secara maksimal.
Sedang pada orang-orang yang memiliki
kadar kolesterol tinggi, biasannya pada dinding pembuluh darah terdapat
plag atau gumpalan yang hal ini membuat dua pembuluh darah yang jika
ereksi kualitasnya terganggu.
Jika menghadapi pasien dengan gejala dua jenis penyakit ini, maka ia
akan memberikan konsultasi untuk solusinpenyakit dasar dulu terlebih
dahulu.
Yaitu dengan penanganan pengobatan penyakit dasar tersebut terlebih
dulu. Setelah itu teratasi baru diberikan pengobatan DE dengan
medikamentosa. Akan tetapi jika sudah diberi obat-obatan, ternyata tidak ada perubahan maka tindakan terakhir adalah mengunakan LSWT
Cara kerja LSWT yakni dengan memberikan 300 kali tembakan dengan gelombang kejut di empa tempat masing-masing di kiri dan kanan batang penis serta di kiri kanan bawah buah zakar.
"Tidak terasa sakit, cuma clekit clekit dikit. Terapi ini memakan waktu satu jam lamanya," jelas Wisnu.
Tembakan gelombang kejut tersebut diharapkan lapisan dinding pembuluh darah yang rusak bisa mengelupas, kemudian dirangsang untuk membentuk sel baru sehingga kualitas pembuluh darah bisa kembali normal.
Kualitas pembuluh darah di penis itu sendiri, lanjut Wisnu, bukan sekadar untuk mengeraskan atau mengencangkan penis saja, sekaligus untuk menjaga durasi hubungan intim bisa kembali normal.
"Kalau kualitas pembuluh darah normal, maka darah beserta katupnya bisa menjaga agar durasi ereksi cukup lama," imbuhnya.
Terapi LSWT ini dilakukan empat kali, masing-masing interval waktunya antara satu kali terapi dengan terapi berikutnya satu minggu lamanya. "Kalau dua kali belum ada terasa manfaatnya, tetapi begitu ketiga dan keempat biasanya pasien sudah merasakan ada perubahan," jelas Wisnu yang menambahkan, jika sudah membaik maka tidak diperlukan obat-obatan kecuali ada hal-hal tertentu.
Sudah ada standar bahwa dikatakan hubungan seksual aktif itu bila hubungan seks dilakukan 2-3 kali seminggu dan masing-masing hubungan intim minimal durasinya tiga menit. Dan mencapai kepuasan, bila itu tidak terpenuhi maka masuk ranah disfungi seksual.
Namun Wisnu menjelaskan kepada pasien lanjut usia, jangan berharap bahwa setelah dilakukan LSWT kemampuan seksualnya bisa kembali ketika masih usia 20 tahun. "Tentu tidak bisa, kita harus jelaskan terus terang. Usia seseorang akan berpengaruh terhadap organ-organ yang lainnya, tetapi bisa melakukan kegiatan seksual secara aktif dan membuat kualitas hidupnya lebih baik dengan tidak bergantung konsumsi obat terus menerus, itu yang diharapkan," kata Wisnu, yang tingkat keberhasilan LSWT mencapai 70-80 persen.
Dia menegaskan, karena pasien yang ditangani sifatnya sangat personal, maka pihak RS Manyar Medical Centre Surabaya sendiri memperlakukan pasien gangguan seksual ini berbeda dengan pasien jenis sakit lainnya. Mulai pendaftaran sampai tempat pemeriksaan juga di ruangan tersendiri, sehingga pasien merasa lebih nyaman dan privasinya sangat terjaga. (*/ps-habis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar