SIARAN PERS IPW : Neta S Pane-Ketua Presidium Ind Police Watch
KEPUTUSAN
pemecatan terhadap 13 taruna Akademi Kepolisian (Akpol) yang terlibat
dalam kasus pembunuhan sesama Taruna Akpol adalah langkah yang sangat
tepat, tegas, dan terukur.
Indonesia
Police Watch (IPW) memberi apresiasi pada keputusan Polri, Kalemdikpol
dan Gubernur Akpol yang sudah bersikap tegas memecat 13 taruna Akpol
tersebut. Semula ada 14 taruna Akpol yang terlibat dalam kasus
penyiksaan yang menyebabkan terbunuhnya taruna Akpol bernama Muhammad
Adam pada 18 Mei 2017 lalu.
Artinya
kasus ini sudah terkatung-katung sembilan bulan, baru kemudian ada
keputusan tegas.
Dari ke-13 taruna itu ada dua anak jenderal, tujuh anak kombes dan empat
anak orang biasa. Sebelumnya pengadilan negeri sudah memecat satu
taruna yang terlibat, yang notabene dari anak orang biasa.
Dari
pantauan IPW, semula keputusan pemecatan terhadap 13 taruna Akpol itu
berjalan alot, sehingga sidang Dewan Akademi Akpol terpaksa dilakukan
selama dua hari, meski Mahkamah Agung (MA) sudah mengeluarkan keputusan
inkrah terhadap kasus itu.
Alotnya
keputusan ini akibat adanya usulan, dari ke-13 taruna cukup hanya 4
yang dipecat, tapi usulan itu memunculkan polemik. Akhirnya, diputuskan
semua yang terlibat dalam kasus pembunuhan Taruna Akpol harus dipecat
dari Akpol.
Sikap
tegas ini sebuah langkah maju. Selama ini penanganan kasus penganiayaan
di Akpol cenderung tertutup dan baru kali ini penanganan kasus di Akpol
sangat transparan. Dan baru kali ini pula begitu banyak Taruna Akpol
dipecat akibat melakukan penyiksaan yang menyebabkan kematian.
Sikap
simpati terhadap keputusan tegas itu harus diberikan semua pihak agar
marwah Akpol tetap terjaga. Bagaimana pun Akpol adalah lembaga
pendidikan dan candradimuka tempat melahirkan kader-kader Polri yang
profesional, humanis dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM.
Akpol
tidak boleh melahirkan para algojo yang bersikap biadab yang tega
membantai dan membunuh rekan sesama taruna. Semua pihak harus mau
menerima keputusan ini, terutama keluarga pelaku. Sebab siapa yang
berbuat harus berani bertanggung jawab. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar