Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau lokasi pembangunan bandara NYIA |
"Tadi saya sudah mendapat laporan dari Pak Bupati, pimpinan proyek, PT PP, dari semua instansi, pada bulan April antara tanggal 7,8,atau 9 bandara ini sudah bisa didarati pesawat rute internasional,” jelas Menko Luhut usai melakukan peninjauan dan melakukan rapat koordinasi di lokasi pembangunan Bandara Kulonprogo, di Yogyakarta, Kamis (20/12/2018).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Direktur Utama Angkasa Pura 1 Faik Fahmi, PT. PLN, Pertamina, Imigrasi dan K/L terkait. Menko Luhut mengatakan proses pembangunan Bandara NYIA sudah mencapai 22% dan ditargetkan akan tuntas sekitar akhir tahun 2019 atau awal 2020.
Landasan pacu Bandara NYIA dirancang agar dapat mengakomodasi pesawat terberat seperti Airbus 388/Boeing 777. Selama ini hanya Boeing 777 yang bisa mendarat di Bandara Adi Sucipto.
Pada kesempatan tersebut seiring dengan akan rampungnya pembangunan Bandara NYIA, Menko Luhut mengingatkan para pejabat setempat untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan yang berkunjung ke wilayah Yogyakarta setahun ke depan.
Pada rakor tersebut pihak Angkasa Pura menjelaskan tentang Crisis Centre dan antisipasi Bencana Alam sehubungan dengan pembangunan tersebut.
"Tim dari ITB sudah melakukan koordinasi, struktur bangunan ini memang hebat, bisa jadi gedung terkuat di Indonesia. Jadi misal ada tsunami di sini tetap aman, ditambah lagi kalau ada debu dari letusan Gunung Merapi yang ketebalannya mencapai 5 cm, tetap masih kuat," ujar Menko Luhut kepada media.
Menko Luhut mengatakan pembangunan Bandara ini juga menyerap banyak tenaga kerja khususnya masyarakat setempat.
“Persiapan PP sudah bagus, kemudian juga Bupati tadi koordinasinya luar biasa, Bupati melaporkan bahwa terjadi penurunan pengangguran dari 3,8% menjadi 1,9%, Ini merupakan nilai tambah yang sangat baik untuk daerah,” jelas Menko Luhut.
Pembangunan Bandara NYIA ini menurutnya telah memperkerjakan 2200 orang, dan akan bertambah mencapai 6.000 orang untuk di bulan Januari. Bandara ini juga sudah merekrut 500 pramugari dan pramugara kemudian ada 2.000 karyawan kerja di sini dan mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan. (*/kj)
Biro Informasi dan Hukum Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar