SIARAN PERS IPW : Neta S Pane
(Ketua Presidium Indonesia Police Watch)
MABES
Polri perlu memberi penjelasan transparan tentang foto viral dua
jenderal yang berpakaian dinas, yang sedang menunjukkan dua jari, yang
seolah-olah sedang mengkampanyekan Prabowo Sandi, sebagai salah satu
pasangan capres cawapres di Pilpres 2019.
Penjelasan
ini perlu dilakukan untuk klarifikasi tentang netralitas maupun
profesionalitas Polri di tahun politik sekarang ini maupun di Pilpres
2019.
Indonesia Police Watch (IPW) berharap semua anggota Polri, terutama para
jenderalnya bisa menjaga sikap dan menahan diri agar tidak tampil
dengan simbol-simbol yang bisa mengganggu netralitas Polri di tahun
politik ini.
Apa
pun alasannya, penampilan simbol-simbol yang menyangkut partai atau
calon presiden tertentu bisa menimbulkan persepsi negatif yang merugikan
netralitas dan profesionalisme Polri.
Ada
dua dampak negatif bagi Polri dengan viralnya foto kedua jenderal
tersebut. Pertama, dalam foto yang viral itu, kedua jenderal menunjukkan
dua jari yang seolah-olah mendukung calon presiden tertentu di Pilpres
2019. Selain mengganggu netralitas Polri, foto itu bisa menunjukkan
bahwa telah terjadi polarisasi di internal kepolisian untuk mendukung
capres tertentu.
Polarisasi
ini akan makin tajam mengingat, salah satu dari jenderal itu akan
menjabat sebagai Kapolda dan satunya lagi mantan Kapolda. Kedua, foto
dua jari yang viral dari kedua jenderal itu bisa juga dipersepsikan
sebagai huruf yang menunjukkan kedua jenderal itu berasal dari suatu
daerah.
Dan
itu tetap merugikan Polri karena bisa dipersepsikan betapa kentalnya
primordialisme dan kesukuan di Polri saat ini. Sikap kesukuan yang
tinggi jika berkembang di Polri tentu akan merugikan kepolisian dan
sekaligus menimbulkan kecemburuan karena hanya suku tertentu yang bisa
menduduki jabatan jabatan strategis di Polri.
Sebab
itu, apa pun alasannya, foto kedua jenderal yang viral dengan
menunjukkan dua jari, tidak bisa ditolerir. Kapolri perlu menegur kedua
jenderal tersebut. Bila perlu Kapolri segera membatalkan pelantikan
salah satu jenderal yang di foto viral itu akan menjadi Kapolda
Lampung.
Sebab
jika dibiarkan akan menjadi preseden dan membuat polarisasi agar Polri
mendukung Prabowo Sandi sebagai salah satu capres di Pilpres 2019.
Polarisasi itu makin tajam mengingat di Pilkada 2018, ada sejumlah
jenderal polisi yang terang-terangan mendukung calon kepala daerah dari
PDIP dimana PDIP di Pilpres 2019 mendukung Jokowi sebagai presiden. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar