KABARKALTIM.CO.ID, Jakarta -- Dalam beberapa hari belakangan ini terjadi persaingan seru tayangan dua film nasional antara "A Man Called Ahok" (AMCA) dan "Hanum & Rangga" (HR). Seharusnya film "Hanum & Rangga" tayang pada 15 November 2018, tetapi kemudian
penayangannya dimajukan pada tanggal yang sama persis dengan penayangan film "A Man Called
Ahok".
Menurut Manoj Punjabi, produser film HR, penayangan film
HR bersamaan dengan AMCA adalah strateginya, karena
menurut Manoj akan lebih mudah melawan film AMCA daripada film
Hollywood. Oh ya?
Dilansir dari Internet Movie Data Base (IMDB) disebutkan usaha yang dilakukan untuk mem-boost up film HR adalah dengan mempromosikan melalui iklan di TV secara besar-besaran, menawarkan dengan sistem pembelian "buy 1 get 1", pun dengan boosting ulasan di berbagai media, mewajibkan nonton gratis bagi para kader Partai Amanat Nasional (PAN), memakai "surat sakti"
ke Universitas Muhammadiyah, bahkan melontarkan isu seolah-olah para
Ahoker (pendukung Ahok) memborong sendiri semua tiket film AMCA.
Namun setelah melakukan semua usaha tersebut ternyata peringkat film HR hanya mencapai 1,1 dari
10, padahal ratting IMDB terendah yang tercatat adalah 1,5. Wowww.
Sementara jika dibandingkan dengan film AMCA maka HR berada jauh di
bawahnya, karena AMCA mendapat rating tinggi yakni mencapai 8,5. Rating
tinggi AMCA ini menyamai The Lion King (Simba).
Seharusnya strategi "head to head" HR dan AMCA (dengan profil
Ahok) tidak perlu dilakukan. Sebab tanpa kasus hoax RS saja, sudah
sangat berat untuk HR mengalahkan AMCA, karena
publik terlalu banyak yang berantipati dengan AR, apalagi ada kasus hoax
RS. Memang hukuman sosial itu mengerikan. Social punishment is horrible, bukan!
Mungkin Anda masih ingat ketika Basuki Tjahaja Purnana (BTP/Ahok)
kalah di Pilkada DKI Jakarta, beliau justru mendapat kiriman bunga dari
seantero Indonesia dan bahkan dari luar negeri. Itu saja sudah cukup
mewakili gambaran seorang figur pemimpin yang dirindukan dan
dielu-elukan oleh generasi milenial masa kini.
Catatan "ratting" di IMDB menyebutkan bahwa "lowest ratting" (peringkat terendah) yang tercatat adalah 1,5 dan "highest ratting" (tertinggi) adalah 9,3. Film seperti The Lion King (Simba) mendapat rating 8,5. [maxor]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar