Dandim Muhclis Gasim dan istri Rina Safrida |
Komandan Kodim 0708 Purworejo, Letkol Inf Muslich Gasim SH MSi, berbicara mengenai arti dan refleksi Hari Pahlawan di era milenial ini.
“Saya mengajak generasi milenial, khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Purworejo untuk memiliki kesadaran yang tinggi dalam rangka mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan,” kata Dandim kepada penulis di ruang kerjanya, Jumat (9/11/2018).
Masyarakat, khususnya generasi muda, jangan terjebak primordialisme dan ego sektoral yang berpotensi memecah belah NKRI. Jika memang memiliki ide yang sama untuk kemajuan dan pembangunan, hendaknya disatukan ide-ide tersebut, tidak ada yang boleh merasa paling baik dan paling benar.
“Musyawarah untuk mencapai mufakat harus selalu kita kedepankan. Jika memang ingin bersaing ya harus bersaing secara bermoral dan gentleman,” ujar suami dari Rina Safrida ini.
Pahlawan jaman dulu, menurut bapak 2 anak ini, telah mengorbankan segalanya untuk meraih kemerdekaan. Bukan hanya harta, nyawa pun mereka korbankan. Semua yang hidup di era sekarang harus meneruskan perjuangan para pahlawan.
Musuh Utama Adalah Kita Sendiri
Semangat perjuangan para pahlawan, tidak boleh dimaknai secara sempit, kita harus memiliki semangat juang dan rela berkorban, minimal dalam meraih cita-cita.
“Bangsa ini, mau tidak mau akan diwarisi oleh generasi muda. Jadi mereka harus meneladani semangat pantang menyerah dari para pahlawan. Kalau generasi muda tidak memiliki daya juang tinggi, bagaimana nasib bangsa ini selanjutnya.
Saat ini kita tidak dalam keadaan berperang melawan musuh. Musuh kita sekarang adalah diri kita sendiri. Rasa malas, hawa nafsu dan kejelekan lain menjadi musuh utama kitam,".
“Bahkan sekarang, maunya serba instan. Ingin meraih sesuatu, tidak.mau belajar dan berjuang hanya mengandalkan katabelece atau surat sakti. Semua itu memerlukan proses supaya kita tahu sampai di mana kemampuan dan karakter kita,” imbuh pria kelahiran 17 Juni 1978 tersebut.
Sebagai abdi negara, TNI selalu bersinergi dengan masyarakat dan stakeholders terkait. “Kami punya program ketahanan wilayah (tahwil). Bagi kami untuk menjaga kondusifnya suatu daerah, diperlukan SDM yang bagus pula. Karena itulah untuk generasi muda kami ada program pembinaan Pramuka, karya bakti, sosialisasi tentang bahaya narkoba dan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata dia.
Jadi sebagai generasi muda di era milenial ini, harus terus berjuang paling tidak untuk meraih cita-cita sendiri. "Karena nasib bangsa ini ada di tangan generasi muda. Seperti kata Bung Karno ‘Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia’, peran pemuda sangat penting guna meneruskan semangat para pahlawan," tegasnya. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar