SIARAN PERS IPW: Neta S Pane-Ketua Presidium Indonesia Police Watch
Neta S Pane |
CATUT
mencatut nama Kapolri Tito Karnavian bukan pertama kali ini terjadi.
Setidaknya Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, sudah lima kali nama
Tito dicatut pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, baik untuk
manuver politik ataupun untuk mengeruk keuntungan pribadi dan
kelompoknya .
IPW prihatin ada orang yang nekat mencatut nama Kapolri untuk
kepentingannya.
Untuk
itu jajaran kepolisian harus solid dan segera menciduk para pencatut.
Kasus pencatutan pertama terhadap nama Tito Karnavian terjadi 2016 dalam
Kasus Labora Sitorus. Saat itu nama Tito sebagai Kapolda Papua
disebut-sebut menerima aliran dana dari Labora, padahal pada periode itu
Tito belum menjadi Kapolda Papua, bahkan Tito yang membongkar kasus
Labora.
Kedua,
Oktober 2017 Titin Hendriko mengaku-ngaku sebagai keponakan Kapolri
Tito Karnavian dan menipu sejumlah orang yang hendak masuk polisi hingga
dia meraup Rp 1,5 miliar. Pelaku ditangkap polisi di Jateng.
Ketiga,
Rahmat yang mengaku-ngaku sebagai Sespri Kapolri Tito Karnavian menipu
seorang pengusaha Rp 1 miliar. Kepada korbannya, pelaku selalu
menunjukkan foto bareng dengan Tito dan yang bersangkutan berhasil
diciduk polisi.
Keempat,
nama Tito Karnavian disebut-sebut Indonesia Leaks telah menerima aliran
dana dalam kasus daging. Tapi Ketua KPK Agus Raharjo sudah membantah
adanya aliran dana tersebut. Kasus dugaan hoax Indonesia Leaks hingga
ini belum diusut polisi, padahal sudah menimbulkan kegaduhan politik.
Kelima,
beberapa hari lalu Habel Yahya ditangkap polisi. Ia bersama Febri
mengaku mendapat Skep Kapolri Tito Karnavian untuk memegang konsesi
besi bekas atau besi tua di PT Freeport, Papua. Berdasarkan Skep palsu
ini Habel dan Febri berhasil menipu enam pengusaha besi tua di Surabaya
hingga meraup puluhan miliar rupiah.
Semua
kasus pencatutan nama Kapolri Tito Karnavian ini berhasil dibongkar dan
diciduk polisi pelakunya, kecuali kasus hoax yang diduga dilakukan
Indonesia Leaks yang menuduh Tito menerima aliran dana daging. Untuk itu
IPW mendesak Polda Metro Jaya segera mengusut kasus hoax Indonesia
Leaks ini dan menangkap pelakunya agar dugaan kasus fitnah dan
pencatutan nama Tito Karnavian tidak terus berulang. Sehingga tidak
menjadi bahan manuver politik yang menimbulkan kegaduhan di tahun
politik ini.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar