Sekian banyaknya paguyuban kuda lumping yang ada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Salah satunya yang kian ngetren dan diminati masyarakat, yakni Bangkit Turonggo Mudho, paguyuban kuda lumping dari Desa Geparang Kecamatan Purwodadi, Purworejo. Banyak tampil di berbagai event, termasuk berbagai permintaan undangan saat hajatan warga. Inilah yang membuat Bangkit Turonggo Mudho makin eksis, para pengurusnya pun komitmen dalam menjaga dan melestarikan warisan luhur bangsa.
Para pawang beraksi di saat serunya para pemain yang ndadi, Bangkit Turonggo Mudho tampil maksimal (petrus w/kj) |
BELUM lama ini Bangkit Turonggo Mudho tampil di Desa Jatimalang, tak jauh dari Pantai Dewa Ruci yang mendapatkan perhatian khusus Bupati Purworejo Agus Bastian untuk dikembangkan menjadi salah satu objek wisata andalan Purworejo ataupun Jawa Tengah bagian selatan.
Penonton antusias dengan atraksi kuda lumping (petrus w/kj) |
Tampil dengan kekuatan penuh, semua kru ikut serta. Bangkit Turonggo Mudho, ada penari putri dan putra. Dengan para pemain gamelannya yang sudah profesional, termasuk sinden atau penyanyi yang sarat dengan pengalaman. "Kami berusaha berikan yang terbaik setiap kali tampil di berbagai event atau undangan dari warga. Memang sebelum tampil, selalu latihan dulu. Meski sudah biasa, tapi dibiasakan selalu latihan sebelum tampil, agar penampilan selalu maksimal," ungkap Harminto-yang juga Ketua RT di Desa Geparang.
Media ini yang mendapat undangan khusus hadir di pagelaran di Jatimalang, melihat langsung hebohnya Bangkit Turonggo Mudho menghibur masyarakat sekitar. Penonton dari berbagai kalangan dan usia. Kuda lumping memang menjadi tontonan meriah dan merakyat masyarakat Jawa.
Berbagai tarian ditampilkan, salah satu yang ditunggu penonton seperti aksi barongan. Termasuk pula saat momen 'ndadi', dimana para pemain yang 'ndadi' menampilkan berbagai atraksi seru dan menarik. Tak kalah sigap para pawang yang memang selalu siap, saat momen seru ini. Tak hanya penari putra yang ndadi, pun dengan penari putri. Istri Harminto yang akrab disapa Ibu Yul, juga terjun langsung menangani para pemain putri.
Heboh dan kerennya atraksi demi atraksi, membuat paguyuban ini banyak diundang berbagai elemen masyarakat untuk tampil menghibur. "Sudah menjadi panggilan bagi kami, warisan luhur bangsa, kesenian tradisional kuda lumping harus dilestarikan. Bangkit Turonggo Mudho akan selalu bangkit menjaga dan melestarikan kesenian tradisional Jawa," tegas Harminto. (kj/bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar