Kisah Inspirasi Kiriman Andi Simon
Andi Simom |
SEORANG anak kehilangan sepatunya di laut, lalu dia menulis di pinggir pantai. LAUT INI MALING..
Tak lama datanglah nelayan yang membawa hasil tangkapan ikan begitu banyak, lalu dia menulis di pantai,
LAUT INI BAIK HATI.
Seorang anak tenggelam di lautan, lalu ibunya menulis di pantai LAUT INI PEMBUNUH. Seorang berperahu dan dihantam badai, lalu menulis di pantai LAUT INI PENUH MARABAHAYA.
Tak lama datanglah seorang lelaki yang menemukan sebongkah mutiara di dalam lautan, lalu dia menulis di pantai
LAUT INI PENUH BERKAH. Sementara seisi lautan tak pernah mengeluh.
Kemudian datanglah ombak besar dan menghapus semua tulisan di pantai itu tanpa sisa.
MAKA
JANGAN RISAUKAN OMONGAN ORANG,, KARENA SETIAP ORANG MEMBACA DUNIA DENGAN PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN YANG BERBEDA,
Teruslah melangkah, selama engkau di jalan yang baik.
Meski terkadang kebaikan tidak senantiasa dihargai.
Tak usah repot-repot mau menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu.
Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi siapa yang mau berbuat baik.
Jangan menghapus persaudaraan hanya karena sebuah kesalahan. Namun hapuslah kesalahan demi lanjutnya persaudaraan.
Jika datang kepadamu gangguan, jangan berpikir bagaimana cara membalas dengan yang lebih perih, tapi berpikirlah bagaimana cara membalas dengan yang lebih baik.
Kurangi mengeluh, teruslah berdoa dan bersyukur sambil tetap amalkan kebaikan kasih kepada sesama.
Sibukkan diri dalam kebaikan, hingga keburukan lelah mengikuti kita.
Tugas kita adalah berbuat yang baik dan benar, bukan menghakimi.
Memaafkan adalah memaafkan tanpa tapi.
Menghargai adalah menghargai tanpa tapi.
Jangan pakai hukum sebab akibat untuk membenarkan amarahmu, Karena jika kita baik, amarah tak tumbuh subur. Sselamat menebar kebaikan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar