Mengunjungi Wisata Adventure KPH Kedu Selatan di Nglinggo (Habis)

Hartanto : Kembangkan Kopi sebagai Sarana Penunjang Wisata

 

Rombongan Yudha Suswanto menyusuri hutan pinus

PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Terobosan dan penggalian potensi terus dilakukan Perum Perhutani KPH Kedu Selatan. Kendati produktif dan target selalu tercapai dengan capaian sadapan pinus maupun tebangan kayu, potensi lainnya kini terus digarap. Sisi wisata yang tak akan pernah mati, sudah berjalan baik itu wisata alam di beberapa lokasi, seperti yang menjadi andalan yaitu Pantai Menganti di Kebumen. Administratur KPH Kedu Selatan Yudha Suswardanto menaruh perhatian maksimal untuk pengembangan potensi wisata alam KPH Kedu Selatan. Belum lama ini, bersama jajarannya dan kabarjateng.co.id mengunjungi wisata alam adventure di Desa Nglinggo Kecamatan Samigulah Kabupaten Kulonprogo. 

Akses jalan atau pintu masuk di Desa Nglinggo yang masuk Provinsi DIY, namun area hutan yang merupakan produksi sadapan pinus, sebagian masuk kawasan hutan KPH Kedu Selatan, BKPH Purworejo. Yudha dan rombongan yaitu Kasi Madya bidang kelola SDA Hartanto SE, Kasi Perencanaan Satya Riyadi, Asper BKPH Purworejo Danang dan tim lainnya, mengunjungi petak 99 P yang memiliki luas 25 Ha. 

Wisata adventure KPH Kedu Selatan, RPH Loano

Secara khusus dalam perbincangan dengan kabarjateng.co.id, Hartanto mengakui jika target perolehan pendapatan di tahun 2018 ini dari sisi wisata sebanyak 1,9 miliar. Angka tersebut ditarget dari sebanyak 38 objek wisata di wilayah kerja KPH Kedu Selatan. 

"Pak Adm bersama segenap jajaran, komitmen dalam pengembangan sisi wisata. Dan target tahun ini sebanyak Rp 1,9 miliar dari 38 objek wisata. Benar, salah satunya yang dikelola kerja sama LMDH Sedayu, untuk wisata adventure, BKPH-nya Purworejo," ungkap Hartanto yang gesit dalam setiap tugas kerjanya. 

"Di wisata adventure tersebut, kami juga rencanakan untuk di-PKS-kan (perjanjian kerja sama) kopi. Karena potensi besar, banyak tanaman kopi yang dibudidayakan di lahan perhutani. Dan itu peluang mengingat sebagai kawasan wisata, jadi ada produk khas kopi yang bisa diunggulkan sebagai daya tarik wisatan," beber Hartanto. 

"Bahkan nantinya mulai dari budidaya kopi hingga pengolahannya menjadi minuman kopi, bisa menjadi sarana wisata. Dan juga bisa dikemas dengan kedai kopi yang bisa menunjang peningkatan pendapatan,". 

Masih kata Hartanto, untuk PKS kopi di beberapa tempat sudah berjalan, dan akan terus dikembangkan, termasuk sisi pemasarannya produknya. (kj)