PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Umat Nasrani pada Jumat (30/3/2018) merayakan Jumat Agung, yang merupakan rangkaian Paskah. Berbagai gereja menggelar ibadah, yang terpantau berjalan lancar, aparat baik dari kepolisian maupun TNI membantu dalam pengamanan ibadah.
Salah satu tokoh umat Katolik di
Purworejo, A
Rudhy H SH mengemukakan, Jumat
Agung sebagai tanda cinta kasih Allah yang agung melalui Sang Kristus sebagai
juru selamat manusia. “Yesus Kristus hidup selama 33 tahun. Berkarya 3 tahun dengan
mengajarkan kebaikan dan cinta kasih. Didera sepanjang 3 km perjalanan, tergantung
di kayu salib selama 3 jam. Darah mengalir sekitar 3 liter, tepat pada pukul
15.00 Sang Kristus wafat,” ungkap Rudhy,
mengisahkan Jumat Agung kepada media ini.
“Pada saat penyaliban itu, ada 3
orang yang disalib . Dan pada hari yang ketiga, Yesus bangkit. Dia dikhianati
dengan uang 30 keping perak. Suatu pengorbanan yang tiada tara, sementara Yesus
tidak punya kesalahan apapun meskipun sudah disidangkan. Yesus tetap mau
menerima hukuman itu karena cintanya pada manusia. Dia lakukan untuk menebus
dosa -dosa kita. Dengan 3 paku menancap di tangan dan kaki, bukan main
penderitaannya. Semua itu bukti cinta dan pengorbanan bagi manusia,” urai Rudhy
yang merupakan pengurus Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Purworejo.
Dengan momentum Jumat Agung,
diharapkan cinta kasih selalu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, kepada
siapa saja tanpa memandang suku, agama/keyakinan atau perbedaan-perbedaan lainnya.
Kasih itu saling menerima, kasih itu saling menghormat. (kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar